Showing posts with label saham. Show all posts
Showing posts with label saham. Show all posts

5 Kriteria Value Investing

 Untuk berinvestasi anda harus perlu mengetahui tipe investasi saham apa yang cocok untuk anda, apakah trading atau value investing. Untuk kali ini saya akan membahas mengenai value investing. Value investing bukan hanya kita membeli buying cheap stuff ( saham yang undervalue), tapi kita juga perlu mengetahui fundamental sebuah perusahaan. Jangan sampai kita salah menaruh uang kita dalam perusahaan yang salah seperti perusahaan yang merugi setiap tahun, management sebuah perusahaan  yang jelek seperti pernah terdapat kasus korupsi antara pihak manajemen, utang yang besar, atau membayar deviden tetapi selalu sama nominalnya setiap tahun walaupun mendapat laba meningkat.. hmm itu perusahaan yang perlu dipertanyakan mengenai. Dan seorang investor juga perlu melihat prospek bisnis kedepan sebuah perusahaan seperti apa. Pilihlah saham yang kalian mengerti perusahaan itu bergerak dibidang apa sih, jangan sampai kalian membeli saham tapi kalian sendiri tidak mengerti perusahaan tersebut bergerak dibidang apa dan bisnisnya seperti apa. Setelah membaca buku dan sering mengikuti diskusi seminar akhirnya penulis mendapatkan lima kriteria tambahan yang bisa dijadikan perhitungan awal kalian pada saat ingin membeli saham yaitu sebagai berikut:

1. Ability to Pay and Growth Devidends

Bisa saja kita membeli sebuah perusahaan yang sangat undervalue akan tetapi tidak pernah membayar deviden, FOR WHAT? REMEMBER, CASH IS KING. Kedepannya kita bisa memasukan value investing untuk sebuah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk membayar deviden secara rutin setiap tahunnya dan deviden itu meningkat setiap tahunnya.

2. Insessitivity or Ability to Benefit from Raising Rate

Sebuah perusahaan harus mempersiapkan perusahaannya pada saat ekonomi di negaranya volatile. Ketika dalam posisi raising rate sebuah perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan interest rate yang naik. Akan tetapi jika sebuah perusahaan pada saat dalam posisi negatif rate minimalnya sebuah perusahaan dalam posisi netral. Ini merupakan sebuah perusahaan yang mengelola hutangnya dengan sangat baik, bijak, dan disiplin

3. Cyclical Exposure to Economic Cycle

Banyak sekali sebuah perusahaan yang sahamnya naik turun bergejolak, kita harus mencari saham yang memiliki siklus cukup stabil dibandingkan dengan siklus ekonomi. Ini merupakan keuntungan jika kita mendiversifikasi portfolio investasi kita.

4. Geographic Exposure

Harus melihat sebuah perusahaan yang mempunyai exposure di geographic, sehingga nantinya kita bisa mendapatkan up above average growth.

5. To Identify Likely Earning Growth dengan Margin Expansion

Margin bisa di ekspansi jika kita punya keunggulan teknologi. Sebuah perusahaan yang baik adalah jika dapat menekan teknologi costnya lebih rendah akan tetapi mendapatkan revenue lebih tinggi. Sehingga akan dapat margin expansion. 

Apa Indeks itu?

Seringkali kita mendengar istilah indeks. Apa sebenarnya indeks itu? Indeks adalah ukuran statistik perubahan gerak harga dari sekumpulan saham. Pergerakan indeks mewakili bagian dari pergerakan pasar secara keseluruhan.

Nilai indeks dipengaruhi oleh harga saham-saham yang berada di dalam portfolio indeks tersebut dan bobot masing-masing saham. Semakin banyak saham yang beredar dan semakin besar nilainya, semakin besar bobot saham tersebut dalam mempengaruhi pergerakan indeks.

IHSG merupakan indeks utama yang menjadi indikator pergerakan saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh saham- saham berkapitalisasi besar, yang seringkali disebut index mover  atau saham penggerak indeks. Beberapa contoh saham berkapitalisasi besar penggerak indeks adalah UNVR, BBRI, BBCA, BMRI, ASII, SMGR. Tidak semua saham naik ketika IHSG naik. Demikian pula ketika IHSG turun tidak semua saham turun. Saham-saham yang bergerak berlawanan dengan gerak IHSG ini biasanya merupakan saham berkapitalisasi kecil yang bukan merupakan penggerak indeks, yang sering kali bergerak karena "digoreng'.

Beberapa indeks yang menjadi bagian dari Indeks Harga Saham Gabungan antara lain:

1. Indeks Sektoral, yaitu indeks yang mewakili pergerakan sekumpulan saham dari sektor tertentu. Contoh: sektor pertambangan, agrikultur, industri dasar dan kimia, aneka industri, barang konsumsi, properti, infrastruktur, utilitas, transportasi, finance, perdagangan, jasa, dan investasi.

Sangat penting bagi seorang trader dan investor untuk memahami tren sektoral yang sedang berjalan saat ia akan membeli sebuah saham. Salah menentukan timing dan sektor akan berakibat timbulnya kerugian dan memakan waktu lama untuk kembali ke posisi semula. Sebagian contoh, pada 2006-2007 sektor pertambangan dan energi sedang dalam masa jaya. Ketika itu, investor saham dan investor reksadana yang membeli produk investasi berbasis saham sektor pertambangan akan untung besar. Namun jika investor membeli saham pertambangan dan energi pada awal 2008, sektor pertambangan dan energi terpuruk karena perlambatan perekonomian.

2.Indeks LQ45, yaitu indeks yang menjadi indikator pergerakan 45 saham yang dipilih berdarsarkan likuiditas, kapitalisasi, dan frekuensi transaksi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 ini dinilai ulang setiap 6 bulan sekali. Saham yang masuk dalam kategori ini harus sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia paling tidak 3 bulan. Selain itu saham yang tergabung dalam LQ45 harus masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler selama 12 bulan terakhir dan merupakan saham berkapitalisasi terbesar selama 23 bulan terakhir. Indeks LQ45 diperbarui pada bulan februari dan agustus setiap tahun. Untuk mengetahui update an terbaru saham LQ45 bisa cek pada website resmi idx.co.id.

3. JII (Jakarta Islamic Index) yang terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariat islam. Syarat pemilihan saham pada umumnya sama dengan LQ-45, namun lebih ditekankan pada jenis usaha emiten yang tidak boleh bertentangan dengan syariat islam, seperti bukan usaha yang tergolong judi, lembaga keuangan konvensional, bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan/minuman yang tergolong haram, dan bukan bukan usaha yang yang memproduksi, mendistribusikan, atau menyediakan barang atau jasa yang merusak moral. Saham-saham dalam indeks ini mempunyai keistimewaan, yaitu perusahaan yang memiliki tingkat utang yang rendah, sehingga risiko dalam berinvestasi pun menjadi semakin terkendali.

4. Indeks SRI Kehati, yaitu indeks 25 yang mencerminkan pergerakan saham yang tergolong mendukung atau ramah terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati indonesia. Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment.  Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan yang menjalankan tata kelola perusahaan baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham perusahaan yang tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria seperti total aset, Price Earning Ratio (PER), dan Free Float.

5. Indeks PEFINDO25, yaitu hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dan lembaga rating PEFINDO. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal, khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (small medium enterprise/SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria seperti Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ROE), dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut, faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik juga diperhatikan.

6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, yaitu indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI: kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.

7. Indeks Kompas100, yang menggunakan 100 saham pilihan harian kompas.

8. Indeks 30, yaitu indeks 30 saham yang berkapitalisasi besar dan memiliki likuiditas besar, Indeks ini merupakan perampingan dari indeks LQ 45.


Indeks di bursa Amerika sering kali menjadi brenchmark atau tolok ukur pergerakan bursa di negara lain, termasuk negara Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika pagi hari sebelum pasar di buka, sering kali pelaku pasar melihat pergerakan bursa Amerika untuk mengantisipasi pergerakan bursa lokal. Namun tidak jarang indeks di negara Indonesia juga bergerak tidak searah dengan indeks regional. Kejadian ini diesbut anomali. Misalnya ketika Indeks Dow Jones turun tajam, IHSG tidak selalu ikut turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini biasanya terjadi karena faktor penggerak dari dalam negeri lebih berdampak daripada sentimen global.


Sumber: May, Ellen.2013.Smart Trader Rich Investor.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Obligasi

Obligasi adalah surat utang. Membeli obligasi sama dengan meminjamkan uang kepada pihak yang menerbitkan obligasi, yaitu perusahaan atau pemerintah. Perusahaan dan pemerintah menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana segar dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Dana tersebut digunakan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai keperluan pengembangan usaha. Sementara bagi pemerintah, dana segar yang didapat dari obligasi bisa digunakan untuk membiayai proyek pembangunan, pembayaran defisit APBN, pengembangan perusahaan BUMN, dan lain-lain. Obligasi merupakan investasi paling teraman dibandingkan saham. Obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.

Dalam UU RI No. 8 tahun1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa obligasi merupakan salah satu jenis efek (surat berharga), dan dalam memperdagangkan obligasi, transaksinya tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tapi harus melaui sebuah lembaga dalam hal ini lembaga jual-beli efek adalah BEI (Bursa Efek Indonesia). Karena sifatnya yang bisa diprjualbelikan, maka setelah melakukan pembelian obligasi, seorang investor dapat menjual obligasinya kemballi di Bursa Efek Indonesia, sehingga investor tersebut tidak lagi berhak atas kupon atau pengembalian poko obligasinya setelah menjualnya.

Dengan membeli obligasi, kita berarti memberi pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi. Sebagai seorang kreditur atau pemberi utang, kita (investor) mendapatkan imbal hasil "bunga pinjaman" yang disebut kupon. Kupon adalah suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi. Imbal hasil obligasi ini tidak hanya berupa kupon, tetapi juga capital gain. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika harga obligasi saat dicairkan lebih tinggi daripada ditawarkan.

Obligasi merupakan investasi paling teraman dibandingkan saham. Jika perusahaan mengalami likuidasi dan kepailitan maka pemegang obligasi dululah yang diutamakan dibandingkan dengan pemgang saham pada saat pembagian aset. Karena dalam sebuah keuangan atau sistem akuntansi pembayaran hutang atau hak orang lain lebih dahulu diutamakan. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi. Nilai nominal atau nilai pari adalah nilai yang menunjukan jumlah yang harus dibayar perusahaan pada waktu obligasi jatuh tempo. Sedangkan tingkat bunga obligasi menunjukan sejumlah prosentase tertentu yang harus dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi.


Berdasarkan penerbitnya, obligasi dibagi menjadi obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah. Jenis-jenis obligasi pemerintah:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan dalam rangka program rekapitalisasi perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau disebut obligasi syariah atau obligasi sukuk, sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

Berdasarkan Jaminannya, obligasi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan menggunakan pihak ketiga. Jenis obligasi ini masih terbagi menjadi tiga yaitu:
       a. Guaranteed Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga.
       b. Mortgage Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset tetap.
       c. Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan efek yang                     dimiliki  oleh penerbitnya.
2. Unsecured Bond, yaitu obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.

Berdasarkan Hak Penukarannya, obligasi dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit. Artinya obligasi ini memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengonversikan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham milik penerbitnya.
2. Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada pemgang obligasi untuk menukar obligasi dengan sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
3. Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

Berdasarkan Sistem Pembayarn Bunganya, obligasi dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Fixed Coupun Bond, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang tetap sampai dengan obligasi jatuh tempo.
2. Floating Coupun Bond, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang bervariasi secara periodik mengacu pada tingkat suku bunga instrumen lain, biasanya ditambah dengan premi, contoh SBI+ 3%.
3. Zero Coupon Bond, yaitu obligasi yang tidak mempunyai kupon. Obligasi ini diterbitkan dengan diskon, dan pada saat jatuh tempo akan dibayarkan penuh.

Berdasarkan Segmentasi Pasarnya, obligasi dibagi menjadi antara lain:
1. Bulldog Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Inggris.
2. Matador Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Spanyol.
3. Samurai Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Jepang.
4. Kangaroo Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Australia.
5. Yankee Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Amerika.
6.Maple Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Kanada.
7. Panda Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Tiongkok.
8. Arirang Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Tiongkok.

Investasi pada obligasi memberikan imbal hasil dan memiliki risiko setingkat di atas deposito, namun masih lebih rendah dibandingkan imbal hasil reksadana saham. Jika imbal hasil deposito hanya sekitar 7% per tahun, imbal hasil obligasi berkisar antara 7%-12%. Kupon ORI 1 hingga ORI 9 berkisar dari 6,25% hingga 12,05%. ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah salah satu jenis obligasi yang dikeluarkan pemerintah.

Membeli obligasi bukannya tanpa risiko. Risiko dari investasi obligasi adalah risiko gagal bayar dan capital loss. Risiko gagal bayar terjadi jika perusahaan gagal membayar utangnya kepada seluruh investor, sedangkan risiko capital loss terjadi jika nilai obligasi saat dicairkan lebih rendah daripada ketika ditawarkan.

Tingkat risiko gagal bayar (default risk) ORI rendah karena dijamin Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN). Namun saat ini imbal hasil / kupon ORI kurang kompetitif dan hanya beda tipis dengan bunga deposito.

Jika membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau emiten tertentu (bukan pemerintah), kita harus cermat karena ada risiko gagal bayar. Untuk menghindari risiko ini, sebainya perhatikan rating obligasinya. Pilih obligasi yang rating-nya AAA (paling bagus), AA, dan A; jangan memilih yang lebih rendah dari BBB.

Sejumlah kasus obligasi gagal bayar bisa menjadi pelajaran  bagi investor reksadana maupun manajer investasi (MI). Contoh gagal bayar antara lain obligasi:
1. PT Berlian Laju Tanker Tbk, menyatakan tidak mampu membayar kupon utang enam seri obligasinya pada bulan februari 2012
2.PT. Davomas Abadi Tbk tidak mampu membayar kupon obligasi 7 Maret 2012.
3. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), emiten taksi express ini tidak mampu membayarkan kupon obligasi yang seharusnya dibayarkan pada 26 Maret 2018. Perseroan akhirnya menyelesaikan restrukturisasi utang obligasi yang ke dalam bentuk obligasi konversi.
4.Sunprima Nusantara Pembiyaan (SNP Finance), Pada 2018 kasus gagal bayar SNP Finance ramai kendati mulai tercium oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2017. Atas gagal bayar MTN (medium term notes, surat utang jangka menengah), perusahaan multifinance SNP Finance diketahui merugikan hingga sedikitnya 14 triliun rupiah.
5. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), posisi kas dan setara kas perusahaan per tanggal 26 juni 2018 belum memadai untuk membayar bunga obligasi dan sukuk yang jatuh tempo 19 Juli 2018.
6. Jababeka & CO, pasar obligasi mendapat sentimen negatif kabar potensi gagal bayar (default) atas notes atau obligasi anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA), Jababeka International BV di Amsterdam.

Sumber:
May, Ellen.2013.Smart Trader Rich Investor.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Pratama, Arie.2019."Nah Ini Dia Dereta Emiten Obligasi yang Gagal Bayar",
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190711115316-20-84159/nah-ini-dia-deretan-emiten-obligasi-yang-gagal-bayar, diakses pada 2 September 2019 Pukul 21:37

10 PRINSIP PENTING INVESTASI SAHAM ALA WARREN BUFFET

Siapa sih yang tidak kenal dengan Warren Buffet, ia adalah salah satu tokoh yang menjadi kaya raya lewat saham. Warren Buffet sangat menghargai proses. Di bawah ini ada 10 PRINSIP yang digunakan Warren Buffet selama berinvestasi saham. Prisnsip prinsip dibawah ini adalah strategi investasi jangka panjang, bukan untuk trading atau beli jual jangka pendek.

1. Beli bisnis, bukan beli saham

Saat kita membeli saham sebuah perusahaan, maka kita telah menjadi salah seorang pemilik perusahaan tersebut. Pola pikir inilah yang selalu ditekankan Buffet dalam setiap kegiatan investasinya. Pola pikir ini bertolak belakang dengan pola pikir trader. Seorang investor seharusnya melihat saham sebagai tanda bukti kepemilikan bisnis. Buffet juga tidak mengganggap dirinya sudah membeli saham, dia menanamkan pada dirinya bahwa dia sudah membeli bisinisnya.

Banyak investor spekulan yang memperlakukan saham seperti perjudian.   Ketika kita trading saham, kita melakukan beli dan jual saham. Namun ketika berinvestasi, cara pandang kita terhadap saham sebaiknya bukan sekedar membeli objek/saham, namun turut memiliki perusahaan tersebut untuk jangka panjang.

2. Beli bisnis yang mudah kita pahami

"Jangan berinvestasi pada bisnis yang anda tidak mengerti". Ini adalah nasihat Buffet yang sangat populer. Apa artinya? Artinya adalah, jangan membeli saham perusahaan yang memang kita tidak mengerti cara kerja perusahaan di sektor pertambangan atau industri jasa, atau teknologi, kita tidak perlu membelinya.

Untuk mempermudah, cobalah cari perusahaan yang berada di sekitar kita, yang dekat dengan kita. Misalnya, jika kita bekerja di bank, kita bisa membeli saham perusahaan perbankan. Atau jika kiya setiap hari menggunakan produk tertentu, seperti produk barang konsumsi atau makanan, kita bisa memilih perusahaan tersebut, misalnya PT Unilever Tbk. atau PT Indofood Tbk.

Prinsip ini menyelamatkan Warren Buffet dari gelombang bubble saham yang waktu itu terus melonjak dan kemudian merosot. Berinvestasilah di bisnis yang kita pahami dan sesuai dengan keahlian kita sehingga kemungkinan kita membuat keputusan yang salah akan semakin kecil kemungkinannya. Jika kita belum memahami perusahaan yang ada  dalam bidang/area keahlian kita, kita bisa membaca laporan keuangan perusahaan dan review sektoral dari analisis analisi.

3. Jangan tergiur saham murah

Harga dan nilai adalah hal yang berbeda. Jangan membeli sesuatu hanya karena harganya murah. Apa yang membedakan antara harga dengan nilai?

Harga adalah angka yang kita lihat dan transaksikan. Nilai adalah perbandingan antara harga saham dan kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba/

Nilai= Harga/ Laba bersih per Lembar Saham

Jadi, saham yang harganya murah bisa jadi nilainya mahal jika perusahaan tidak menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya, saham yang tampak mahal bisa jadi nilainya rendah karena perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi dan konsisten. Bagi Buffet, membeli saham sama seperti berbelanja barang di pasar. Saat ada barang bagus yang dijual murah, investor sebaiknya bisa mengambil keuntungan dari hal itu.

4. Beli saham untuk jangka panjang

Menurut Warren Buffet, salah satu cara terbaik untuk berinvestasi adalah membeli saham dengan tujuan menyimpannya untuk selamanya. Warren Buffet menyarankan untuk mencari bisnis yang menjual produk atau jasa yang:
  • Dibutuhkan atau dicari orang.
  • Sulit digantikan dengan produk jasa atau jasa yang lain
  • Tidak dibatasi regulasi pemerintah yang ketat
Dengan terpenuhinya 3 faktor di atas, perusahaan memiliki fleksibilitas atas harga produk dan jasanya. Hal ini dapat membuat perusahaan itu memiliki margin laba yang lebih tinggi. Berapa lama jangka waktu yang ideal untuk memegang saham ? Sebagian investor berpendapat 1 tahun adalah waktu yang pas untuk memanen keuntungan saham. Ada juga yang berpendapat 5 atau 10 tahun.

Bagi Buffet, jangka waktu yang ideal itu adalah "selama lamanya''. Semakin lama kita berinvestasi di saham yang tepat, maka keuntungan akan semakin baik.

5. Sabar

Investasi yang sukses memerluka waktu disiplin, dan juga kesabaran. Tidak peduli seberapa hebat talenta maupun usaha kita, supaya pohon menghasilkan bungan dan akhirnya berbuah matang, yang diperlukan hanyalah waktu. 

Sabar. Karena kesabaran akan membawa kita maju lebih jauh dibandingkan dengan hal yang dilakukan dengan terburu-buru.

6. Never lose money

Jangan lupa bahwa tujuan utama kita investasi adalah menghasilkan uang. Mungkin akan menjadi berat ketika kita berteman dengan para CEO perusahaan, namun ingat kita harus melakukan yang terbaik bagi diri kita sendiri. Hal ini bukan berarti menikam orang dari belakang, tetapi melindungi diri kita sendiri ketika hal itu harus dilakukan.

Rule No. 1 is NEVER LOSE MONEY
Rule No.2 is NEVER FORGET RULE NO. 1

7. Jangan berdiam diri dalam kapal yang bocor
Jika kita berada di sebuah kapal dan kapal itu akan tenggelam, apakah kita akan berdiam diri terus di situ? tentu saja tidak. Kita akan cepat cepat menyelamatkan diri dan berpindah ke kapal lain. Itulah analogi Buffet yang menjelaskan pasar saham. Saat kinerja saham yang kita pegang memburuk, segera batasi kerugian kita. Jangan menahan sebuah saham yang lemah hanya karena alasan emosional. Investor harus bisa membaca kapan momen yang tepat untuk melepasnya.

8. Jangan diversifikasi berlebihan
Pernahkah kita mendengar pepatah " jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang? ''Dengan membaginya ke dalam beberapa keranjang, maka ketika satu keranjang jatuh dan telur pecah, masih ada telur dalam keranjang lain.

Namun, mungkin kita pernah dengar pepatah yang satu ini: ''letakkan telur anda dalam satu keranjang dan jaga baik baik keranjang itu supaya telur tidak sampai pecah."

Apa artinya?

Meletakkan telur dalam beberapa keranjang, berarti kita sedang melakukan diversifikasi. Diversifikasi dilakukan dengan meletakkan uang pada beberapa jenis investasi; atau jika kita berinvestasi saham, kita bisa memilih beberapa saham di beberapa sektor.

Meletakkan telur dalam satu keranjang artinya strategi terkonsentrasi, yaitu kita meletakkan uang kita dalam satu atau dua investasi saja. Dalam investasi saham, hal ini terjadi ketika kita memilih satu atau dua saham saja, tetapi membelinya dalam jumlah besar.

Kedua strategi itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Strategi diversifikasi memiliki kelebihan, yaitu meminimalkan risiko investasi. Kekurangannya, diversifikasi yang terlalu luas akan membuat keuntungan kita menjadi semakin kecil dan tidak maksimal.

Strategi terkonsentrasi memiliki kelebihan, yaitu jika investasi kita menghasilkan keuntungan maka hasil keuntungannya akan lebih maksimal. Kekurangannya, risiko investasi menjadi lebih besar.
Jika kita adalah seorang investor professional dan sudah percaya diri, kita bisa memilih strategi investasi yang lebih terkonsentrasi, dengan catatan kita disiplin dalam melakukan pembatasan risiko. Jika kita adalah seorang pemula, sebaiknya kita melakukan diversifikasi, baik dalam pemilihan jenis investasi maupun jenis saham.

9. Kinerja yang konsisten
Perusahaan harus memiliki kinerja dan mampu mencetak laba secara konsisten. Mengapa? karena harga saham dan kemampuan perusahaan membagikan deviden sangat bergantung pada kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba secara konsisten.  Prinsip ini adalah prinsip yang sangat penting untuk jangka panjang, baik kita menginginkan capital gain maupun imbal hasil berupa deviden saham.

Perusahaan yang tidak mampu menghasilkan laba secara konsisten sama dengan perusahaan berpenyakit, apalagi jika ia mengalami kerugian selama beberapa tahun berturut-turut.

10. Manajemen
Berikut adalah 3 prinsip penting Warren Buffet dalam menilai kualitas manajemen perusahaan.
a. Rasional
Apakah manajemen perusahaan dapat bertindak secara rasional? Apakah manajemen bijak dalam menginvestasikan laba yang sudah diraih untuk pengembangan perusahaan? Apakah manajemen bijak dalam menajaga para investor  untuk tetap berinvestasi di perusahaannya?

Terkadang ada beberapa manajemen yang tidak mementingkan kepentingan investor, dan malah menggunakan laba untuk pengembangan atau belanja hal-hal yang kurang dibutuhkan.

b. Kejujuran
Ketika manajemen membuat kesalahan dan menyebabkan perusahaan merugi, apakah manajemen akan jujur  kepada para pemegang saham atau mereka menutupinya? Contoh lain, bagaimana perusahaan menyajikan laporan keuangannya? Ada perusahaan yang menghias laporan keuangannya dan bahkan menipu investor. Misalnya Enron, yang pada akhirnya terbongkar dan sangat merugikan semua pemegang saham.

c. Kemampuan manajemen dalam mengembangkan strategi bisnis
Sejauh mana manajemen perusahaan bisa menghasilkan peningkatan penjualan dan laba dengan cara mengembangkan bisnisnya secara kreatif? Apakah perusahaan senantiasa memiliki ide-ide baru yang bisa mendahului kompetitor sehingga ia menjadi leader / trend-setter? atau perusahaan justru menjadi trend follower yang meniru strategi bisnis pesaingnya ? Apakah perusahaan bisa menghasilkan hal-hal baru, strategi baru, produk baru, atau layanan baru?


Saham Kelas Ganda

Apa itu Saham Kelas Ganda?
Sebuah saham kelas ganda adalah penerbitan berbagai macam atau jenis saham yang dikeluarkan oleh satu perusahaan. Struktur saham kelas ganda dapat terdiri dari saham kelas A dan kelas B sebagai contohnya. Saham dapat berbeda, berdasarkan pada  hak suara dan pembayaran deviden.

Ketika beberapa saham biasanya dikeluarkan: saham kelas satu ditawarkan kepada masyarakat umum, selama yang lain ditawarkan kepada pendiri perusahaan, eksekutif dan keluarga. Kelas yang ditawarkan kepada masyarakat umum memiliki batasan pemilihan hak suara atau tidak ada, selama kelas yang tersedia untuk pendiri dan eksekutif  memiliki lebih banyak kekuatan memilih dan seringkali memberikan kontrol yang lebih terhadap perusahaan.

Memahami Saham Kelas Ganda
Perusahaan-perusahaan terkenal, seperti Berkshire Hathaway dari Warren Buffet, memilik struktur saham kelas ganda, yang memberi pendiri, eksekutif, dan keluarga untuk mengendalikan kekuatan suara mayoritas dengan presentase yang relatif kecil dari total ekuitas. Struktur kelas ganda di Ford, misalnya memberi keluarga pendiri Ford kendali 40% dari kekuatan suara, padahal hanya memiliki sekitar 4% dari total ekuitas perusahaan. Contoh lainnya yang lebih ekstrem adalah CEO Echostar Communications Charlie Ergen memegang 5% saham perusahaan, namun mengendalikan 90% suara dengan saham kelas A nya yang kuat.

Mereka menjadi populer belakangan ini, struktur kelas ganda telah ada selama beberapa waktu dalam berbagai bentuk. New Yors Stock Exchange (NYSE) melarang struktur kelas ganda pada tahun1926 setelah protes atas penawaran publik perusahaan otomotif Dodge Brothers, yang terdiri saham non-voting untuk publik. Tetapi pertukaran itu kembali dipraktekan selama 1980-an membangunkan persiangan dengan pertukaran lain. setelah saham terdaftar, perusahaan tidak dapat membalikkan hak suara apa pun, yang dikaitkan dengan kelas baru, atau menerbitkan kelas saham dengan hak suara superior.

Belakangan ini, jumlah perusahaan yang memilih struktur kelas gandan selama listing telah berlipat ganda. Secara khusus, startup teknologi yang terdaftar di pasar publik menggunakan strategi ini untuk mempertahankan kontrol atas mereka. Pemdahulu Alphabet Inc. Google adalah ontoh paling terkenal dari tren ini. Banyak yang frustasi pada IPO Google ketika raksasa internet yang sekarang dengan kapitalisasi pasar di antara tiga puluh teratas di seluruh dunia, mengeluarkan saham kelas B kedua kepada para pendiri dengan 10 kali jumlah suara daripada saham kelas A biasa, dijual kepada publik.

Beberapa indeks saham telah berhenti termasuk perusahaan dengan struktur kelas ganda kedalam indeks mereka. S&P 500 dan FTSE Russell adalah contoh tren ini. Bursa saham di asia telah bergerak untuk mengambil keuntungan dan melonggarkan peraturan mereka mengenai daftar perusahaan. Bursa saham Hong kong, dimana sudah memulai memperbolehkan struktur  saham kelas ganda, dan Bursa Saham Singapore adalah salah satu contoh bursa Asian yang bersaing dengan rekan rekan barat untuk perusahaan-perusahaan dengan struktur saham seperti itu.

Kontrovesri Struktur Saham Kelas Ganda
Persaingan struktur kelas ganda saat ini sedang kontroversial. Pendukung mereka memperdebatkan bahwa struktur memungkinkan pendiri untuk menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan menempatkan kepentingan jangka panjang di atas hasil keuangan jangka pendek. Hal ini juga membantu pendiri mempertahankan kendali atas perusahaan keran pengambil alihan potensial dapat dihindarkan melalui saham Voting supermajority mereka. Di sisi lain, para penentang berpendapat bahawa struktur tersebut memungkinkan kelompok kecil pemegang saham istimewa untuk mempertahankan kontrol, sementara pemegang saham yang lain (dengan sedikit kekuatan voting) memberikan mayoritas modal. Akibatnya, ada distribusi resiko yang tidak merata. Pendiri dapat mengakses moda; dari pasar modal dengan risiko ekonomi minimal. Pemegang saham memeiliki sebagian besar resiko yang berhubungan dengan strategi.  Penelitian akademis telah membuktikan bahwa kelas saham yang kuat untuk orang dalam sebenarnya dapat menghambat kinerja jangka panjang. kategori ketiga dari struktur kelas ganda dapat dibatasi dengan menempatkan batasan terikat waktu pada struktur seperti itu dan memungkinkan pemegang saham untuk mengakumulasi minat memilih dari waktu ke waktu.

Contoh Struktur Kelas Ganda
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak perusahaan induk Alphabet google adalah contoh perusahaan terkenal perusahaan dengan struktur kelas ganda. Ketika terdaftar tahun 2004, raksasa pencarian meluncurkan tiga kelas saham dalam penawarannya.  Saham Kelas A sudah dipesan untuk inestor reguler dan memiliki satu voting per lembar sahamnya. Saham kelas B sudah dipesan untuk pendiri dan eksekutif dan memiliki 10 kali lebih banyak voting daripada kelas lainnya.Akhirnya, saham kelas C untuk pegawai dan saham kelas A dan tidak memiliki hak suara. Contoh perusahaan lainnya dengan struktur kelas ganda yaitu Facebook, Zynga, Groupon, dan Alibaba.

Prospectus

Prospektus adalah sebuah dokumen formal yang diharuskan dan diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa yang memberikan perincian secara detail tentang investasi yang ditawarkan untuk dijual ke publik. Sebuah prospektus diajukan  untuk penawaran saham, obligasi, dan reksa dana. Prospektus sangat membantu untuk para investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Bagaimana Cara Kerja Sebuah Prospektus?

Sebuah perusahaan yang ingin menawarkan sahamnya atau obligasi untuk dijual kepada publik mengharuskan mengajukan file prospektus sebagai bagian dari sebuah proses registrasi dengan SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa). Perusahaan harus mengajukan prospektus awal dan final. Namun SEC memiliki pedoman khusus tentang apa yang tercantum dalam prospektus untuk berbagai sekuritas.

Prospektus pendahuluan adalah dokumen penawaran pertama yang disediakan oleh security issuer dan termasuk yang didalamnya mencangkup perincian bisnis dan transaksi dari perusahaan tersebut. Namun, prospektus awal tidak mengandung jumlah saham yang akan dikeluarkan atau informasi harga. Biasanya, prospektus pendahuluan digunakan untuk mengukur minta di pasar atas keamanan yang diusulkan.

Prospektus akhir berisi rincian lengkap penawaran investasi kepada publik.  Prospektus final  berisi informasi latar belakang yang telah difinalisasi serta jumlah saham atau sertifikat yang akan dikeluarkan dan harga penawaran.

Sebuah prospektus berisi  beberapa informasi sebagaimana dibawah ini:

  • Ringkasan singkat latarbelakang perusahaan dan informasi keuangan
  • Nama sebuah perusahaan yang menerbitkan saham
  • Jumlah saham
  • Jenis dari sekuritas yang ditawarkan
  • Apakah penawaran bersifat publik atau pribadi?
  • Nama bank atau perusahaan keuangan yang melakukan penjaminan emisi
Tipe-tipe sebuah prospektus : Reksa Dana

Pada kasus reksa dana, sebuah prospektus keuangan berisi secara detail atau jelas pada objektivitas, strategi investasi, resiko, performance, kebijakan distribusi, biaya, beban, dan manajemen keuangan. Karena biaya yang dibebankan oleh reksa dana mengambil keuntungan  dari keuntungan investor, biaya sudah tercantum dalam tabel di dekat  awal prospektus.

Termasuk biaya pembelian, penjualan, dan perpindahan antaran reksa dana. Formatnya menyederhanakan membadingkan biaya yang bervariasi di berbagai reksa dana. Biasanya,dana dengan biaya tertinggi membebankan biaya lebih dari 1,5 persen, sedangkan  dana berbiaya rendah
 membebankan 1 persen atau kurang.

Contoh Prospektus 

PNC Financial mengajukan prospektus ke SEC pada 2019 untuk meminta penerbitan utang baru. Notes senior yang ditawarkan kepada publik adalah obligasi atau wesel bayar untuk membayar hasil tertentu pada saat jatuh tempo.

Untuk ulasan, wesel senior adalah sekuritas utang, atau obligasi, yang diutamakan dari wesel tanpa jaminan lainnya jika terjadi kebangkurutan. Notes senior harus dibayar terlebih dahulu jika aset tersedia jika  terjadi likuidasi perusahaan. Catatan senior membayar tingkat bunga kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi tanpa jaminan baru karena utang yang sudah lama memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan risiko gagal bayar yang lebih rendah.

Di bawah ini adalah sebagian dari prospektus dari daftar isi, yang menyediakan informasi dasar tentang penawaran. Kita dapat melihat informasi berikut yang tercantum:
  • Efek yang ditawarkan, yaitu nota yang sudah lama yang membayar 3,5%
  • Tanggal jatuh tempo wesel, yaitu 23 Januari 2024
  • Tanggal penerbitan yang belum ditentukan
  • Bagaimana bunga akan dibayarkan dan denominasi akan diterbitkan penggunaan hasil atau bagaimana uang yang dihimpun akan dibelanjakan yang mungkin termasuk operasi pembiayaan, membayar utang, atau membeli kembali saham.


Pertimbangan Spesial dan Resiko Pada Prospektus

alasan lain dikeluarkannya  prospektus yang diterbitkan adalah untuk memberikan informasi kepada investor tentang  resiko yang terkait jika kita berinvestasi di sekuritas atau dana. Meskipun sebuah perusahaan bisa saja menaikkan modalnya melalui saham atau obligasi, seorang investor harus mempelajari keuangan perusahaan untuk memastikan perusahaan layak secara financial untuk memenuhi komitmennya.

Resiko biasanya diungkapkan diawal prospektus dan di jelaskan secara rinci nantinya. Usia perusahaan, pengalaman manajemen, keterlibatan manajemen  pada sebuah bisnis, dan kapitalisasi penertbitan saham juga dijelaskan. Informasi prospektus juga melindungi perusahaan penerbit terhadap klaim bahwa informasi terkait tidak sepenuhnya diungkapkan.

Pihak-Pihak Terkait Investasi Saham

Dalam berinvestasi saham ada beberapa pihak pihak yang terlibat.  Pihak yang terlibat dalam aktivitas pasar modal dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
  1. Pengawas Pasar Modal, yaitu OJK
  2. Penyelenggara Bursa, yaitu BEI/IDX
  3. Pelaku Utama Perdagangan Saham, yaitu Underwriter, Broken, Emiten, dan Investor
  4. Lembaga Penunjang, seperti Bank RDI, KPEI,KSEI, SIPF
jSecara rinci, inilah pihak pihak yang berkaitan langsung dengan aktivitas berinvestasi saham:
  1.  Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga pengawas kegiatan di pasar modal yang memiliki peran sebagai berikut:
  • Mengawasi kegiatan jual beli saham agar tidak menyimpang dari peraturan yang berlaku.
  •  Melakukan pengujian terhadap semua pekerja profesional di pasar modal seperti; broker, manajer investasi, dan lain lain.
  • Memberi izin pada perusahaan yang berkegiatan di pasar modal.
2. Bursa Efek Indonesia/ Indonesia Stock Exchange (BEI/IDX)
   Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah lembaga yang menyelenggarakan aktivitas jual beli saham. BEI adalah bursa resmi indonesia. Bagi perusahaan yang menginginkan Go Public di Indonesia harus melalui BEI. BEI memiliki peran seperti di bawah ini:
  • Mengatur dan menyediakan fasilitas bagi perusahaan sekuritas untuk bertransaksi yang hanya terdaftar sebagai anggota bursa.
  • Mencatat perdagangan, menghentikan perdagangan, dan mencabut efek yang listing di bursa.
  • Memantau kegiatan transaksi untuk melindungi investor dari praktik-praktik yang dilarang  dan bertentangan dengan undang-undang.

3. Emiten / Perusahaan Terbuka
 Emiten adalah perusahaan yang mencari modal dari bursa efek dengan cara menerbitkan efek (saham, obligasu, dan jenis efek lainnya) baik swasta maupun BUMN. Saat ini sudah ada 530 lebih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Perusahaan-perusahaan itu dibagi menjadi 9 sektor  berdasarkan bidangnya.
 4. Anggota Bursa/ Perusahaan Sekuritas
 Anggota Bursa adalah perusahaan sekuritas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ada 3 peran yang dimiliki anggota bursa diantaranya adalah;
  •  Penjamin Emisi Efek/ Underwriter (PEE), yaitu sebagai pihak yang menjamin emisi efek dari emiten untuk dijual kepada investor. Penjamin emisi dibutuhkan oleh emiten pada saat ingin menerbitkan efek.
  • Perantara Perdagangan Efek/ Broker (PPE) yaitu, sebagai pihak yang membantu investor untuk melakukan jual beli efek. Perantara Pedagang Efek dibutuhkan investor sebagai perpanjangan tangan untuk membeli saham.
  • Manajer Investasi/ Fund manager (MI), yaitu sebagai pihak yang mengumpulkan dana masyarakat, kemudian mengelolanya dalam sebuah portofolio efek.
 Anggota bursa baik secara online maupun offline, berperan sebagai perpanjangan tangan nasabah. Ini diagram mekanismenya:

 5. Bank Administrator Rekening Dana Investor (RDI)
Saat membuka rekening saham, investor akan mengisi 2 jenis formulir yaitu rekening saham, dan rekening dana investor. Bank Administrator RDI inilah yang nantinya akan menampung uang yang tidak terpakai untuk membeli saham.
 6. Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI)
Lembaga kliring dan penjaminan adalah lembaga yang bertugas mencatat transaksi. Lembaga ini sekarang hanya ada satu di Indonesia yaitu PT Kliring dan Penjamin Efek Indonesia (KPEI). KPEI berperan dalam keamanan dana investasi. Tugasnya adalah memastikan pecatatan sebaik-baiknya dari  ribuan transaksi yang terjadi dalam sehari perdagangan.

7. Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan (KSEI)
 Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan semua transaksi yang dicatat oleh LKP (KPEI). Peran lembaga ini di Indonesia ditandatangani oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). KSEI ini juga di Indonesia juga berperan sebagai Kustodian/ tempat penitipan harta.
 8. Lembaga Proteksi Dana Investor (SIPF)
 Lembaga ini  bertugas mengelola dana perlindungan investor. Peran lembaga ini ditandatangani oleh PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia atau juga dikenal dengan sebutan  Securities Investor Protection Fund. SIPF juga merupakan lembaga penjamin bagi investor yang kehilangan modal di pasar modal. Dana yang dijaminkan pun sebesar Rp 100 juta per modal atau Rp 50 miliar per kustodian.

    Mengapa Kita Harus Berinvestasi?

    Setiap uang yang kita belanjakan memberi manfaat yang berbeda. Uang tersebut kita pakai untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berbeda. Banyak orang tidak sempat menyisihkan uang untuk berinvestasi karena ternyata uangnya sudah terpakai kebutuhan lainnya.





    kebanyakan orang selalu "menyisihkan" uangnya untuk dipakai berinvestasi. Dengan pola pikir demikian, maka tidak heran bila uangnya selalu habis dipakai untuk hal lain terlebih dahulu, baru "disisihkan" untuk berinvestasi. Ada beberapa resiko bila kita tidak berinvestasi:

    #1. Adanya Inflasi yang Selalu Menggerus Uang Kita

    Nilai uang selalu mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Bila hari ini Rp 50000bisa untuk membeli 3 bongkah tempe, belum tentu 1 tahun kemudian. Mungkin saja Rp 50000 hanya sanggup untuk membeli 3 potong tempe.



    Inilah yang disebut sebagai "inflasi". Adanya inflasi inilah yang menyebabkan nilai uang kita selalu merosot tiap tahunnya. Untuk mengimbanginya, maka kita berinvestasi agar aset yang kita miliki meningkat dan tidak tergerus inflasi.

    #2. Perbedaan Konsumsi dan Investasi

    Cara ke-2 agar terhindar dari inflasi adalah kita perlu mengubah mindset yang ada di pikiran kita dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan dan berinvestasi. Kita bisa saja menggunakan uang untuk kebutuhan atau keinginan (Konsumsi) yang biasanya selalu turun nilai dari barang tersebut. Berbeda dengan berinvestasi, barang yang kita beli cenderung naik nilainya.

    Contoh perbedaan:

    • Membeli mobil/ membeli tanah
    • Membeli jam tangan/ membeli saham
    • Membeli HP/ Membeli reksadana
    Setelah melewati waktu yang cukup lama seperti mobil, jam tangan, HP akan mengalami kerusakan dan nilainya menurun. Sedangkan tanah, saham, reksadana nilainya bisa meningkat.


    #3. Aset Meningkat Dengan Berinvestasi

    Perbedaan membeli kendaraan dan membeli saham lainnya:

    " pada tahun 2001, Pak John membeli kendaraan mewah harga Rp 800 juta. Setelah 5 tahun kendaraan yang dibeli Pak John berkurang nilainya menjadi setengahnya, yaitu Rp 400 juta.

    Di tahun yang sama, Pak Chris berinvestasi saham WYZ dengan modal sebesar Rp 500 juta, dengan harga Rp 100 per lembar. Setelah 5 tahun, saham WYZ yang dibeli telah bertumbuh dan harganya berada di kisaran Rp 5.000 per lembarnya. Nilai aset Pak Chris pun telah bertumbuh sebesar 50 kali lipat yaitu menjadi Rp 25 Miliar."

    Dengan memprioritaskan tabungan dan investasi dari penghasilan yang kita miliki, kita dapat  peluang untuk mendapatkan tambhan lebih besar. Kita pun bisa membangun aset dan tujuan yang kita miliki lebih mudah tercapai.

    Apa Saja Resiko Berinvestasi?

    Selain keunggulan dan keuntungannya, saham juga memiliki resiko. Tergantung pada sahamnya, risikonya pun beragam. Risiko ini harus kita hadapi ketika investasi. Beberapa risiko yang mungkin muncul saat berinvestasi saham adalah sebagai berikut:


    1.Capital Loss
    Capital loss adalah kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham. Capital loss adalah kebalikannya capital gain, yaitu saat anda menjual rugi saham anda.


    Misalnya seorang investor membeli saham "Kedai Sejahtera" dengan harga per lembar Rp 3000 kemudian harga saham turun hingga Rp 2700 per lembar. Karena takut, saham itu langsung dijual oleh investor tersebut yang telah mengalami capital loss sebesar Rp 300 untuk setiap lembar sahamnya.


    2. Tidak Mendapat Deviden
    Perusahaan hanya akan membagi deviden bila menghasilkan laba. Deviden tentu tidak dapat dibagikan ketika rugi. Maka itu, potensi investor untuk mendaoat deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

    Selain itu, deviden biasanya diputuskan melalui RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham). Jika mayoritas pemegang saham tidak setuju untuk membagi deviden, maka pemegang saham pun tidak mendapat deviden.

    3. Resiko Suspend
    Suspend saham artinya bursa menghentikan aktivitas perdagangannya. Jika suatu saham terkena suspend, maka investor tidak dapat menjualnya hingga saham tersebut dicabut dari status suspend. Jangka waktu suspend pun bervariasi, biasanya berlangsung dalam waktu singkat, seperti 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Ada beberapa hal yang membuat saham diberhentikan sementara perdagangannya:
    • Harga sahamnya mengalami lonjakan, atau penurunan yang luar biasa.
    • Perusahaan tersebut dipailitkan oleh krediturnya.
    • Adanya suatu kondisi yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut. Misalnya bila perusahaan tidak memberi laporan keuangan hingga batas waktu yang ditentukan.
    4. Resiko Delisting Saham
    Resiko yang ke-4  adalah jika saham dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delisting). Suatu saham dikeluarkan dari bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang  buruk. Misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa.

    5. Resiko Bangkrut dan Dilikuidasi
    Jika perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan dibubarkan, maka akan berdampak pada pemegang saham. Hak klaim dari pemegang saham biasanya mendapat prioritas terakhir.

    Setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi kepada kreditur dan pemegang obligasi, barulah investor bisa menuntut haknya. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

    Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini adalah resiko terberat bagi pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan yang sahamnya dimiliki olehnya. 


    Apa itu Perbedaan Bullish dan Bearish?


    Bearish
     Bearish merupakan kondisi bursa ketika harga saham, obligasi dan komoditas yang diperdagangkan turun dalam jangka waktu yang cukup lama. Istilah Bearish sendiri diambil dari kata "Bear" yang berarti beruang atau penjual. Kondisi bearish akan membuat harga menjadi menurun atau downtren di karenakan volume penjual lebih banyak di banding pembeli. Pada kondisi beraish akan terjadi yang namanya panic sell atau aksi jual bersamaan. Dan dalam grafik kondisi bearish biasa ditandai dengan warna merah yang berarti harga mengalami penurunan.

    Bullish

    Istilah bullish sendiri di ambil dari kata "bull" yang artinya banteng atau pembeli. Kebalikan dari bearish. Bullish merupakan kondisi bursa harga saham, obligasi dan komoditas yang diperdagangkan naik dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi bullish terjadi karena pembeli lebih banyak dari pada penjual sehingga harga mengalami kenaikan. Dan jika di lihat dari grafik kondisi bullish biasanya di tandai dengan warna hijau yang artinya mengalami kenaikan

    Sideways
    Sideways adalah kondisi dimana market sedang datar, dimana terjadi keraguan dalam market. Bull dan Bearish sama sama kuta sehingga menyebabkan Sideways. Ciri-ciri sideways adalah terbentuknya gunung kecil dan lembah yang dangkal dengan candle hijau dan merahnya berbentuk pendek-pendek, pergerakan market stabil tidak naik tidak juga turun. Itulah Dalam kalangan broker bullish disebut uptrend, bearish downtrend, sedangakan sideways tetap disebut sideways trend.

    Apa Perbedaan Dovish dan Hawkish?


    Dovish

    Dovish merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yaitu dove berarti burung merpati. Sifat dari burung merpati adalah ia akan selalu hati-hati dan selalu terbang rendah seolah olah takut akan ketinggian.

    Sifat dari burung merpati inilah yang memberikan pengertian untuk dovish, dimana artinya mengambil keputusan dengan lebih hati-hati dan tidak mau mengambil resiko yang tinggi. Dovish juga bisa dikatakan sebagai cara seseorang melihat kondisi yang ada dalam perekonomian dan sering digunakan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan Bank Sentral berkaitan dengan suku bunga.

    Bank sentral seringkali melakukan pertemuan penting untuk membicarakan tentang pergerakan ekonomi dan melihat apakah masih berhubungan dengan kondisi keuangan di saat ini atau tidak. Kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Bank Sentral akan sangat berpengaruh terhadap minat trader forex untuk melakukan transakis jual beli mata uang.

    Dengan demikian dapat diartikan bahwa dovish merupakan cara pandang Bank Sentral berkaitan dengan perubahan suku bunga dan juga cara pandang para trader saat memperkirakan pelemahan mata uang di masa depan.

    Bank Sentral akan mulai mengeluarkan kebijakan dovish saat mereka melihat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan hal ini ditandai dengan penurunan laju inflasi. Dovish mempunyai sifat yang cenderung berhati-hati dan tidak agresif dalam mengambil keputusan pada peristiwa ekonomi yang sedang berlangsung.

    Contoh kasus yang berkaitan dengan Dovish yang pernah terjadi pada Bank Sentral Australia (RBA), dimana pada saat itu RBA mengatakan bahwa target suku bungan akan berada pada 1,75% dan saat mereka mengatakan hal ini suku bungan pada saat itu masih berada di kisaran 2,5%.


    Hawkish

    Hawkish sangat berkebalikan dengan dovish. Hawkish berasal dari kata hawk yang artinya elang. Sifat elang adalah tegas dan selalu terbang tinggi sekali serta berkebalikan dengan sifat burung merpati. Jadi hawkish adalah sebuah cara pandang yang agresfif saat akan mengambil keputusan atas peristiwa yang sedang berlangsung. Dalam penerapannya hawkish seringkali digunakan untuk mengambil keputusan di Bank Sentral berkaitan dengan pergerakan ekonomi yang berkaitan dengan suku bunga. Dovish memberikan indikasi adanya penurunan mata uang, sedangkan hawkish mengarah pada terjadinya kenaikan tingkat inflasi. Saat Bank Sentral melihat infalsi yang tinggi,  maka saat itu mereka perlu mengeluarkan argumen hawkish.

    Saat tindakan di atas dilakukan, maka akibatnya adalah merendam tingkat inflasi dengan cara meningkatkan suku bunga atau bisa juga mengurangi stimulus.Contoh kasus yang berkaitan dengan hawkish adalah saat adanya komentar dari The Fed, dimana mereka selalu mengatakan akan segera meningkatakan suku bunga. Komentar hawkish yang dikeluarkan oleh The Fed inilah yang akan menarik minat  orang untuk membeli USD dan selanjutnya membuat USD menguat.


    4 Hal Yang Perlu Diingat Jika Ingin Berinvestasi

    Berinvestasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghadapi inflasi. Dengan berinvestasi seseorang akan lebih siap dalam menghadapi masa depan. Berinvestasi membutuhkan waktu yang lama sebelum akhirnya menikmati hasilnya (tidak secara instan mendapatkan hasilnya). Investasi dapat dilakukan dalam bentuk berupa emas, tanah, rumah, saham, deposito, dan efek lainnya. Agar nilai investasi seseorang tinggi minimal dibutuhkan waktu 10 tahun. Sebab itu investasi lebih baik dilakukan sedini mungkin. Usia yang tepat melakukan investasi adala usia 20-an. Sebab pada usia 30-an biasanya seseorang mulai membutuhkan uang yang banyak. Yang perlu dilakukan adalah tekad dan disiplin yang kuat untuk mewujudkannya. Melansir laman Forbes, senin (11/9/2017), berikut beberapa cara cerdas yang dapat teman teman gunakan untuk membuat rencana investasi berhasil:

    1. Ketahui Tujuan

    Ini merupakan point penting menurut saya. Dalam berinvestasi, teman teman dapat menentukan jenis investasi yang teman teman inginkan,apakah memiliki tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang. Apakah teman teman lebih suka dengan berinvestasi saham, emas, real estate, ataupun dalam bentuk deposito di bank.

    2. Pelajari Tujuan yang Telah Dipilih

    Setelah mengetahui pilihan dan tujuan teman teman berinvestasi, mulailah dengan hal yang sederhana, misalnya dengan membuat rencana tabungan pensiun, pendidikan atau liburan. Pelajari bagaimana cara kerja investasi yang teman teman pilih tersebut, sehingga akan memudahkan dalam pengembangan strategi investasi yang komprehensif.

    3. Berinvestasi Secara Konsisten

    Hal ini mungkin terdengar menakutkan, apalagi jika teman teman memilih investasi di sektor real estate. Seperti yang kita ketahui perkembangan saham real estate tidaklah stabil, terkadang bisa nilainya sangat jatuh, namun justru di saat itulah merupakan waktu terbaik untuk membeli. Ketika pasar turun, setiap uang yang teman teman investasikan untuk membeli lebih banyak properti, bisa membuat perbedaan besar ketika pasar properti akhirnya pulih kembali. Ingat, ini adalah permainan jangka panjang. Jangan terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek.

    4. Buat Skala Penambahan Tabungan

    Memulai merupakan bagian tersulit dari investasi. Tapi begitu teman teman memulai, sama pentingnya untuk terus menambahnya. Misalnya, jika teman teman saat ini menginvestasikan 6% dari penghasilan untuk berinvestasi di bidang real estate, buat nilainya bertambah menjadi 7% pada tahun depan dan 8% di tahun berikutnya lagi.

    Eskalasi ini setidaknya bisa membuat teman teman menjadi disiplin dan akan membiasakan diri meningkatkan penghematan dari waktu ke waktu, dan tentu saja akhirnya akan menjadi kabar baik bagi masa depan teman teman.

    Mengembangkan strategi investasi yang cerdas tidak akan terjadi secara kebetulan, tapi jika teman teman bekerja keras dan konsisten, bukan tidak mungkin akan terwujud seiring berjalannya waktu. Beberapa tips diatas semoga dapat membantu teman teman untuk memulai berinvestasi.

    Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/3090028/ingin-berinvestasi-ingat-4-hal-ini

    Peran dan Manfaat Pasar Modal

    Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah, dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual belidan kegiatan terkait lainnya. Banyak masyarakat yang awam  tidak bisa membedakan antara pasar uang dengan pasar modal. Pasar uang adalah surat berharga yang jatuh teponya kurang dari 1 tahun. Pasar uang merupakan salah satu instrumen investasi yang ada di pasar modal.

    Pasar Modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
    1. Fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (Issuer)
    2. Fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

    Manfaat pasar modal bisa dirasakan baik oleh investor, emiten, pemerintah dan masyarakat. Bagi masyarakat, manfaat dari pasar modal antara lain:
    1. Wahana Investasi : Sebagai tempat investasi bagi investor yang ingin berinvestasi di aset keuangan.
    2. Meningkatkan Kekayaan : Hasil investasi di pasar modal dapat meningkatkan kekayaan dalam bentuk kenaikan harga dan pembagian keuntungan. 

    Bagi Emiten (Perusahaan), manfaat dari pasar modal antara lain:
    1. Sumber Pembiayaan : Sebagai salah satu sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
    2. Penyebaran Kepemilikan perusahaan : Sebagai tempat untuk penyebaran kepemilikan perusahaan kepada masyarakat.
    3. Keterbukaan dan Profesionalisme : Salah satu industri yang sangat terbuka dan menjujung tinggi profesionalisme sehingga akan mendorong terciptanya iklim usaha yang sehat.

    Bagi pemerintah dan masyarakat, manfaat dari pasar modal antara lain: 
    1. Lapangan kerja : Menciptakan lapangan kerja/ profesi bagi masyarakat, baik sebagai pelaku pasar maupun investor.
    2. Mendorong Laju Pembangunan: Perusahaan yang mendapatkan pembiayaan dari pasar modal akan turun melakukan ekpansi sehingga mendorong pembangunan di pusat dan daerah.


    Sumber: Buku Pasar modal (OJK) untuk perguruan tinggi, diolah

    Struktur Pasar Modal

    1.Badan Pegawas Pasar Modal (BAPEPAM) atau sekarang yang telah diganti nama menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan, pengaturan serta pengawasan terhadap jalannya sebuah pasar modal di indonesia. BAPEPAM atau OJK beradadi bawah serta bertanggungjawab kepada menteri keuangan.

    2. Self Regulatory Organizations (SRO), adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahannya. SRO terdiri dari: 

    a. Bursa Efek,adalah pihak yang menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek kepada pihak pihak lain. Tujuannya untuk memperdagangkan efek. Di Indonesia terapat 2 bursa efek yang telah mendapakan izin dari OJK, yaitu: a. Bursa Efek Jakarta (BEJ)   b. Bursa Efek Surabaya (BES).  Pada akhir tahun 2007 BES merger dengan BEJ, dan pada awal tahun 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).


    b. Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP),  adalah pihak yang menyelenggaakan jasa kliring dan penjamin transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Lembaga yang telah memeroleh izin usaha sebagai LKP oleh OJK adalah PT. KPEI (PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia).

    c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), adalah pihak yang menyelenggarakan *kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh OJK adalah PT. KSEI ( PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia). 

     *Kegiatan Kustodian adalah kegiatan penitipan untuk mengamankan aset keuangan dari suatu perusahaan atau perorangan.

    3. Perusahaan Efek adalah perusahaan yang mempunyai aktifitas sebagai perantara pedagang efek, Penjamin Efek, Manajer Investasi, atau gabungan dari ketiga kegiatan tersebut.

    a. Penjamin Emisi Efek, adalah salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk memberikan sisa efek yang tidak terjual.

    b. Perantara Pedagang Efek, adalah salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.

    c. Manajer Investasi, adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundangan-undangan yang berlaku.
    4. Penasihat Investasi, adalah pihak yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek.

    5. Lembaga Penunjang Pasar Modal  
     a. Biro Administrasi Efek, adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.

    b. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

    c. Wali Amanat, adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
    bersifat utang.

     5. Profesi Penunjang
    •  Akuntan Publik : Akuntan yang telah mendapatkan izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Akuntan publik harus Independen.
    •  Notaris : Pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana maksud dalam undang-undang.
    •  Konsultan Hukum 
    •  Perusahaan Penilai 
    6. Perusahan memperoleh dana di Pasar Modal dengan melaksanakan penawaran umum   atau investasi langsung (Private Placement). Perusahaan ini dikenal sebagai Emiten.

    Sumber:
    http://www.idx.co.id/MainMenu/TentangBEI/StrukturPasarModalIndonesia/tabid/62/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx
    http://www.qerja.com/company/view/bursa-efek-indonesia-pt
    https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_kustodian
    https://id.wikipedia.org/wiki/Notaris
              
                                                                                                                               
                                                                                                                                

    Apa itu saham? Dan Perbedaan saham biasa dengan saham Preferen

    In this article different than usual i will tell you about stock .

    What is Stock?
    Saham (stock) merupakan salah satu jenis investasi yang menjajikan keuntungan bagi investor.Jadi, Stock (Saham) adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan perusahaan karena telah menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut, sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas deviden atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada pemegang sahamnya, termasuk hak klaim atas asset perusahaan, dengan prioritas setelah hak klaim pemegang surat berharga lain dipenuhi, jika terjadi likuidasi.

    Berikut ini beberapa definisi saham menurut para ahli dalam satria (2008) antara lain:
    1. Menurut Gitman (2001) : Saham adalah bentuk paling murni dan sederhana dari kepemilikan perusahaan.
    2. Menurut Mishkin (2001) : Saham merupakan suatu sekuritas yang memiliki klaim terhadap pendapatan dan aset sebuah perusahaan.

    Pebedan saham biasa dengan saham preferen

    1. Saham Biasa
    Saham biasa merupakan saham yang memberikan tempat paling akhir kepada pemegangnya terhadap pembagian deviden serta hak kekayaan perusahaan apabila terjadi likuidasi pada perusahaan tersebut.
    Hal ini menunjukkan bahwa pemegang atau pemilik saham biasa adalah pihak yang tidak memiliki hak istimewa di dalam sebuah perusahaan.  Selain itu, ketidakistimewaan pemegang saham juga ditunjukkan dengan tidak mendapatnya hak deviden jika perusahaan tersebut tidak memiliki laba. Namun, di sisi lain, pemegang saham masih memiliki hak untuk bersuara atau menyampaikan pendapat untuk menentukan suatu keputusan penting di dalam sebuah perusahaan. 
    Intinya, pemegang saham biasa akan mendapatkan keuntungan jika perusahaan juga mengalami keuntungan, namun jika perusahaan rugi maka pemegang saham biasa juga harus siap untuk menerima kerugian. Saham jenis ini adalah saham yang paling terkenal di kalangan masyarakat luas.


    2. Saham Preferen
    Saham preferen merupakan saham yang memiliki nilai lebih berharga daripada saham biasa. Sebab, pemilik atau pemegang saham preferen akan memiliki hak hak yang lebih baik menguntungkan daripada hak hak pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen berhak untuk mendapatkan deviden terlebih dahulu. Sehingga, hal ini akan membuat seorang pemegang saham preferen berada dalam posisi aman saat perusahaan jatuh. Sebab ia tidak akan mengalami kerugian sebanyak pemegang saham biasa. Selain itu, pemegang saham preferen juga memiliki hak suara yang lebih banyak.


     Sumber:
    1. http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-saham-menurut-para-ahli.html
    2. http://digilib.unila.ac.id/10635/3/BAB%20II%20revisi.pdf
    Sumber Gambar:
    1. Zona aman .com
    contoh saham biasa dan saham preferen

    Nasihat Tentang Pengalaman dan Mengelola Kekayaan Menurut Warren Buffet Untuk Investor

    1. Ia membeli saham pertamanya pada umur 11 tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda. Pesan: Anjurkan anak Anda untuk berinvestasi (Encourage your children to invest). 
    2. Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada umur 14 tahun dengan uang tabungan yang didapatnya dari hasil mengirimkan surat kabar. Pesan: Dorong anak anda untuk memulai belajar berbisnis (encourage your children to start some kind of business).
    3. Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli
    4. setelah ia menikah 50 tahun yang lalu. Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu meskipun tidak memiliki pagar. Pesan: Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong anak anda berbuat yang sama. ( Don't buy more than what you really need  and encourage your children to do and think the same).       
    5. Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang diri jika hendak bepergian dan ia tidak mempunyai seorang supir ataupun keamanan pribadi. Pesan: Jadilah apa adanya. (You are what you are).
    6. Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan  pembuat pesawat jet terbesar di dunia. Pesan: Berhematlah (Always think how you can accomplish things economically).
    7. Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya, memiliki 63 anak perusahaan. Ia hanya menuliskan satu pucuk surat setiap tahunnya kepada para CEO dalam perusahaannya, menyampaikan target yang harus diraih untuk tahun itu.
    8. Ia tidak pernah mengadakan rapat atau menelpon CEO-nya secara reguler. Pesan: Tugaskan pekerjaan kepada orang yang tepat (Assign the right people to the right jobs). 
    9. Ia hanya memberikan 2 peraturan kepada para CEO-nya yaitu: 1.) Jangan pernah sekalipun menghabiskan uang para pemilik saham. 2.) Jangan melupakan peraturan nomor satu.
    10. Buat tujuan yang jelas dan yakinkan mereka untuk fokus ke tujuan. (Set goals and make sure people focus on them).
    11. Ia  tidak bersosialisasi dengan masyarakat kalangan kelas atas. Waktu luangnya di rumah ia habiskan dengan menonton televisi sambil makan berondong jagung. Pesan: Jangan pamer, jadilah    diri    sendiri    dan    nikmat    apa    yang    kamu    lakukan    (Don’t try to show of, just be your self and do what you enjoy doing).
                                                   

    Menurut Warren Bufet coba hindarilah kartu kredit dan berinvestasilah untuk diri Anda
    sendiri dan ingat:


    1. Uang    tidak    menciptakan    orang    tetapi    oranglah    yang    menciptakan    uang. Hiduplah secara sederhana.
    2. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.
    3. Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.
    4. Jangan    memboroskan    uang    Anda    untuk    hal-hal    yang    tidak    diperlukan, gunakanlah    uang    untuk  membantu mereka yang kekurangan.
    5. Biar    bagaimana    pun    orang    lain    tetap    tidak    dapat    mengatur    hidup    Anda sendiri. Andalah  yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya.

    Sumber    :
    1. http://www.biografku.com/2012/03/biograf-warren-bufet-orang-terkaya.html,    diolah
    2. buku Pasar modal seri 3, OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
    Sumber Gambar:
    1. https://www.google.com/search?q=warren+buffett&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj5ra-RtPLVAhUGT48KHcjtAS8Q_AUIDCgD&biw=1366&bih=659

    DANA DARURAT (EMERGENCY FUND)

    Sebenarnya seberapa pentingkah sebuah dana darurat? well, menurut saya dana darurat sangat lah penting. Bagaimana jika terdapat expense yang...