Soal 1 Soal dan Penyelesaian Pertukaran Aset Tetap

SOAL:
Pada tanggal 1 Mei 2012, PT. Jasakarga sebuah perusahaan pengangkutan barang (kargo) yang berlokasi di Jakarta, membeli sebuah truk dengan harga faktur Rp 400.000.000 dan biaya balik nama sebesar Rp 36.000.000, biaya pemasangan bak tertutup sebesar Rp 40.000.000, serta komisi perantara sebesar Rp 4.000.000. Truk ini direncanakan akan digunakan selama 8 tahun atau 35.000 jam kerja. Dalam waktu 8 tahun itu, kendaraan tersebut diperkirakan akan menempuh jarak 700.000 km. Pada akhir tahun ke 8, kendaraan tersebut diperkirakan akan dapat dijual seharga Rp 60.000.000

a. Buatlah jurnal transaksi pembelian kendaraan tersebut.
b. Hitung dan jurnal lah beban penyusutan kendaraan tersebut pada tahun 2012 dengan menggunakan metode garis lurus.
c. Hitung dan jurnal lah beban penyusutan kendaraan tersebut pada tahun 2012 dengan menggunakan metode jam jasa, jika pada tahun 2012, yaitu sejak awal mei hingga akhir desember 2012, kendaraan tersebut digunakan rata-rata selama 260 jam perbulan.
d. Hitung dan jurnal lah beban penyusutan kendaraan tersebut pada tahun 2012 dengan menggunakan metode hasil produksi, jika pada tahun 2012 yaitu sejak awal mei-desember 2012, kendaraan tersebut rata-rata menempuh jarak 6.500 km perbulan.
e. Jika pada awal tahun 2014 kendaraan tersebut dijual dengan harga Rp 345.000.000 catatlah transaksi penjualan itu, jika penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus.
f. Jika pada awal tahun 2014 kendaraan tersebut tidak dijual tetapi ditukar dengan kendaraan baru seharga Rp 500.000.000 dan PT Jasakarga kargo masih harus menambah uang tunai sebesar Rp 112.000.000 catatlah transaksi pertukaran tersebut, jika penyusutan mesin menggunakan metode hasil produksi.
g. Jika pada awal tahun 2014 kendaraan tersebut ditukar dengan ruko baru seharga Rp 450.000.000 dan perusahaan masih harus menambah uang tunai sebesar Rp 155.000.000, catatlah transaksi pertukaran tersebut, jika penyusutan mesin menggunakan metode jam jasa.

PENYELESAIAN
a. Jurnal transaksi pembelian kendaraan
- Harga sesuai faktur     = Rp  400.000.000
-Biaya balik nama         = Rp    36.000.000
-biaya pemasangan bak =Rp     40.000.000
-Komisi perantara          =Rp       4.000.000
Harga Perolehan            =Rp    480.000.000

Jurnalnya:
Kendaraan       Rp 480.000.000
    Kas (Bank)       Rp 480.000.000

b. Beban penyusutan kendaraan pada tahun 2012 dengan metode garis lurus:

Penyusutan  = (480.000.000-60.000.000)/8
                    =52.500.000 per tahun
Karena mesin tersebut dibeli pada tanggal 1 Mei 2012, maka penyusutan di tahun 2012 adalah 8/12 x Rp 52.500.000 = Rp 35.000.000

Beban penyusutan kendaraan   Rp 35.000.000
     Akumulasi penyusutan kendaraan        Rp 35.000.000

c.Beban penyusutan kendaraan pada tahun 2012 dengan metode jam jasa:

Penyusutan= (480.000.000-60.000.000)/ 35.0000 Jam kerja
                  = Rp 12.000 per jam kerja

Selama tahun 2012 (Mei-Des) kendaraan tersebut digunakan rata-rata per bulan 260 jam kerja perbulan maka beban penyusutan adalah (360 jam x 8) x 12.000 = Rp 34.560.000

Jurnalnya:
Beban penyusutan kendaraan  Rp 34.560.000
   Akumalasi penyusutan kendaraan  Rp 34.560.000

d. Beban penyusutan kendaraan pada tahun 2012 dengan metode hasil produksi:
Penyusutan = (480.000.000-60.000.000)/ 700.000 Km
                    = Rp 600 per KM
Selama tahun 2012 (Mei-Des) kendaraan tersebut rata rata menempuh jarak 6.500 km perbulan maka beban penyusutan adalah (6500 km x 8) x 600= Rp 31.200.000

Jurnalnya:
Beban penyusutan Kendaraan    Rp 31.200.000
      Akumulasi penyusutan kendaraan    Rp 31.200.000

e. Jika kendaraan di jual per 1 Jan 2014 dan penyusutannya menggunakan metode garis lurus, perhitungannya adalah:
- Harga jual                                                                           Rp 345.000.000
-Harga perolehan                      Rp 480.000.000
-Akumulasi penyusutan:
  • 2012                                (Rp 35.000.000)
  • 2013                                (Rp 52.500.000)
-Nilai buku per 1 Jan 2014                                                   (Rp 392.500.000)
-Rugi penjualan kendaraan                                                   (Rp   47.500.000)
Jurnalnya:
kas (bank)                           Rp 345.000.000
Akumulasi penyusutan       Rp 87.500.000
Rugi penjualan kendaraan  Rp 47.500.000
                         Kendaraan           Rp 480.000.000

f. Jika kendaraan ditukar dengan kendaraan baru per tanggal 1 Januari 2014 dan penyusutannya menggunakan metode hasil produksi, perhitungannya adalah:

-Harga Kendaraan baru                                                 Rp 500.000.000
-Harga kendaraan lama                     Rp  480.000.000
- Akumulasi Penyusutan
  • 2012                                       (Rp 31.200.000)
  • 2013 (6.500x12) x Rp 600     (Rp 46.800.000)
-Nilai buku per 1 Januari 2014                           Rp 402.000.000
- Pengeluaran tunai tambahan                             Rp 112.000.000
- Pengeluaran total                                                           (Rp 514.000.000)
-Rugi pertukaran mesin                                                    ( Rp  14.000.000)                             

Jurnalnya:
Kendaraan Baru                    Rp 500.000.000
Akumulasi penyusutan          Rp   78.000.000
Rugi penjualan kendaraan     Rp   14.000.000
      Kendaraan (lama)                         Rp 480.000.000
      Kas (Bank)                                    Rp 112.000.000

g. Jika kendaraan ditukar dengan kendaraan baru per tanggal 1 Januari 2014 dan penyusutannya menggunakan metode jam jasa, perhitungannya adalah:

- Harga ruko baru                                                        Rp 450.000.000
- Harga Kendaraan lama          Rp 480.000.000
- Akumulasi penyusutan:
  • 2012                              (Rp   34.560.000)
  • 2013 (360x12)x12.000 (Rp    51.840.000)
- Nilai buku per 1 Januari 2014                   Rp 393.600.000
- Pengeluaran tunai tambahan                      Rp 155.000.000
- Pengeluaran total                                                       (Rp 548.600.000)
- Rugi pertukaran mesin                                               (Rp   98.600.000)

Jurnalnya:
Bangunan (ruko)                        Rp 450.000.000
Akumulasi penyusutan               Rp   86.400.000
Rugi penjualan kendaraan          Rp    98.600.000
       kendaraan                                         Rp 480.000.000
       Kas (Bank)                                       Rp  155.000.000

Apa Indeks itu?

Seringkali kita mendengar istilah indeks. Apa sebenarnya indeks itu? Indeks adalah ukuran statistik perubahan gerak harga dari sekumpulan saham. Pergerakan indeks mewakili bagian dari pergerakan pasar secara keseluruhan.

Nilai indeks dipengaruhi oleh harga saham-saham yang berada di dalam portfolio indeks tersebut dan bobot masing-masing saham. Semakin banyak saham yang beredar dan semakin besar nilainya, semakin besar bobot saham tersebut dalam mempengaruhi pergerakan indeks.

IHSG merupakan indeks utama yang menjadi indikator pergerakan saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh saham- saham berkapitalisasi besar, yang seringkali disebut index mover  atau saham penggerak indeks. Beberapa contoh saham berkapitalisasi besar penggerak indeks adalah UNVR, BBRI, BBCA, BMRI, ASII, SMGR. Tidak semua saham naik ketika IHSG naik. Demikian pula ketika IHSG turun tidak semua saham turun. Saham-saham yang bergerak berlawanan dengan gerak IHSG ini biasanya merupakan saham berkapitalisasi kecil yang bukan merupakan penggerak indeks, yang sering kali bergerak karena "digoreng'.

Beberapa indeks yang menjadi bagian dari Indeks Harga Saham Gabungan antara lain:

1. Indeks Sektoral, yaitu indeks yang mewakili pergerakan sekumpulan saham dari sektor tertentu. Contoh: sektor pertambangan, agrikultur, industri dasar dan kimia, aneka industri, barang konsumsi, properti, infrastruktur, utilitas, transportasi, finance, perdagangan, jasa, dan investasi.

Sangat penting bagi seorang trader dan investor untuk memahami tren sektoral yang sedang berjalan saat ia akan membeli sebuah saham. Salah menentukan timing dan sektor akan berakibat timbulnya kerugian dan memakan waktu lama untuk kembali ke posisi semula. Sebagian contoh, pada 2006-2007 sektor pertambangan dan energi sedang dalam masa jaya. Ketika itu, investor saham dan investor reksadana yang membeli produk investasi berbasis saham sektor pertambangan akan untung besar. Namun jika investor membeli saham pertambangan dan energi pada awal 2008, sektor pertambangan dan energi terpuruk karena perlambatan perekonomian.

2.Indeks LQ45, yaitu indeks yang menjadi indikator pergerakan 45 saham yang dipilih berdarsarkan likuiditas, kapitalisasi, dan frekuensi transaksi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia. Saham-saham yang masuk dalam indeks LQ45 ini dinilai ulang setiap 6 bulan sekali. Saham yang masuk dalam kategori ini harus sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia paling tidak 3 bulan. Selain itu saham yang tergabung dalam LQ45 harus masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler selama 12 bulan terakhir dan merupakan saham berkapitalisasi terbesar selama 23 bulan terakhir. Indeks LQ45 diperbarui pada bulan februari dan agustus setiap tahun. Untuk mengetahui update an terbaru saham LQ45 bisa cek pada website resmi idx.co.id.

3. JII (Jakarta Islamic Index) yang terdiri dari 30 saham yang sesuai dengan syariat islam. Syarat pemilihan saham pada umumnya sama dengan LQ-45, namun lebih ditekankan pada jenis usaha emiten yang tidak boleh bertentangan dengan syariat islam, seperti bukan usaha yang tergolong judi, lembaga keuangan konvensional, bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan/minuman yang tergolong haram, dan bukan bukan usaha yang yang memproduksi, mendistribusikan, atau menyediakan barang atau jasa yang merusak moral. Saham-saham dalam indeks ini mempunyai keistimewaan, yaitu perusahaan yang memiliki tingkat utang yang rendah, sehingga risiko dalam berinvestasi pun menjadi semakin terkendali.

4. Indeks SRI Kehati, yaitu indeks 25 yang mencerminkan pergerakan saham yang tergolong mendukung atau ramah terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati indonesia. Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment.  Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan yang menjalankan tata kelola perusahaan baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham perusahaan yang tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria seperti total aset, Price Earning Ratio (PER), dan Free Float.

5. Indeks PEFINDO25, yaitu hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dan lembaga rating PEFINDO. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal, khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (small medium enterprise/SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria seperti Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ROE), dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut, faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik juga diperhatikan.

6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, yaitu indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI: kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.

7. Indeks Kompas100, yang menggunakan 100 saham pilihan harian kompas.

8. Indeks 30, yaitu indeks 30 saham yang berkapitalisasi besar dan memiliki likuiditas besar, Indeks ini merupakan perampingan dari indeks LQ 45.


Indeks di bursa Amerika sering kali menjadi brenchmark atau tolok ukur pergerakan bursa di negara lain, termasuk negara Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika pagi hari sebelum pasar di buka, sering kali pelaku pasar melihat pergerakan bursa Amerika untuk mengantisipasi pergerakan bursa lokal. Namun tidak jarang indeks di negara Indonesia juga bergerak tidak searah dengan indeks regional. Kejadian ini diesbut anomali. Misalnya ketika Indeks Dow Jones turun tajam, IHSG tidak selalu ikut turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini biasanya terjadi karena faktor penggerak dari dalam negeri lebih berdampak daripada sentimen global.


Sumber: May, Ellen.2013.Smart Trader Rich Investor.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Obligasi

Obligasi adalah surat utang. Membeli obligasi sama dengan meminjamkan uang kepada pihak yang menerbitkan obligasi, yaitu perusahaan atau pemerintah. Perusahaan dan pemerintah menerbitkan obligasi untuk mendapatkan dana segar dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Dana tersebut digunakan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai keperluan pengembangan usaha. Sementara bagi pemerintah, dana segar yang didapat dari obligasi bisa digunakan untuk membiayai proyek pembangunan, pembayaran defisit APBN, pengembangan perusahaan BUMN, dan lain-lain. Obligasi merupakan investasi paling teraman dibandingkan saham. Obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.

Dalam UU RI No. 8 tahun1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa obligasi merupakan salah satu jenis efek (surat berharga), dan dalam memperdagangkan obligasi, transaksinya tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tapi harus melaui sebuah lembaga dalam hal ini lembaga jual-beli efek adalah BEI (Bursa Efek Indonesia). Karena sifatnya yang bisa diprjualbelikan, maka setelah melakukan pembelian obligasi, seorang investor dapat menjual obligasinya kemballi di Bursa Efek Indonesia, sehingga investor tersebut tidak lagi berhak atas kupon atau pengembalian poko obligasinya setelah menjualnya.

Dengan membeli obligasi, kita berarti memberi pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi. Sebagai seorang kreditur atau pemberi utang, kita (investor) mendapatkan imbal hasil "bunga pinjaman" yang disebut kupon. Kupon adalah suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi. Imbal hasil obligasi ini tidak hanya berupa kupon, tetapi juga capital gain. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika harga obligasi saat dicairkan lebih tinggi daripada ditawarkan.

Obligasi merupakan investasi paling teraman dibandingkan saham. Jika perusahaan mengalami likuidasi dan kepailitan maka pemegang obligasi dululah yang diutamakan dibandingkan dengan pemgang saham pada saat pembagian aset. Karena dalam sebuah keuangan atau sistem akuntansi pembayaran hutang atau hak orang lain lebih dahulu diutamakan. Dalam setiap obligasi tertera nilai nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi. Nilai nominal atau nilai pari adalah nilai yang menunjukan jumlah yang harus dibayar perusahaan pada waktu obligasi jatuh tempo. Sedangkan tingkat bunga obligasi menunjukan sejumlah prosentase tertentu yang harus dibayarkan secara periodik kepada pemegang obligasi.


Berdasarkan penerbitnya, obligasi dibagi menjadi obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah. Jenis-jenis obligasi pemerintah:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan dalam rangka program rekapitalisasi perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau disebut obligasi syariah atau obligasi sukuk, sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.

Berdasarkan Jaminannya, obligasi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan menggunakan pihak ketiga. Jenis obligasi ini masih terbagi menjadi tiga yaitu:
       a. Guaranteed Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga.
       b. Mortgage Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset tetap.
       c. Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan efek yang                     dimiliki  oleh penerbitnya.
2. Unsecured Bond, yaitu obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.

Berdasarkan Hak Penukarannya, obligasi dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit. Artinya obligasi ini memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengonversikan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham milik penerbitnya.
2. Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada pemgang obligasi untuk menukar obligasi dengan sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
3. Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

Berdasarkan Sistem Pembayarn Bunganya, obligasi dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Fixed Coupun Bond, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang tetap sampai dengan obligasi jatuh tempo.
2. Floating Coupun Bond, yaitu obligasi dengan tingkat kupon bunga yang bervariasi secara periodik mengacu pada tingkat suku bunga instrumen lain, biasanya ditambah dengan premi, contoh SBI+ 3%.
3. Zero Coupon Bond, yaitu obligasi yang tidak mempunyai kupon. Obligasi ini diterbitkan dengan diskon, dan pada saat jatuh tempo akan dibayarkan penuh.

Berdasarkan Segmentasi Pasarnya, obligasi dibagi menjadi antara lain:
1. Bulldog Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Inggris.
2. Matador Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Spanyol.
3. Samurai Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Jepang.
4. Kangaroo Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Australia.
5. Yankee Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Amerika.
6.Maple Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Kanada.
7. Panda Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Tiongkok.
8. Arirang Bond, yaitu obligasi dengan denominasi mata uang Tiongkok.

Investasi pada obligasi memberikan imbal hasil dan memiliki risiko setingkat di atas deposito, namun masih lebih rendah dibandingkan imbal hasil reksadana saham. Jika imbal hasil deposito hanya sekitar 7% per tahun, imbal hasil obligasi berkisar antara 7%-12%. Kupon ORI 1 hingga ORI 9 berkisar dari 6,25% hingga 12,05%. ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah salah satu jenis obligasi yang dikeluarkan pemerintah.

Membeli obligasi bukannya tanpa risiko. Risiko dari investasi obligasi adalah risiko gagal bayar dan capital loss. Risiko gagal bayar terjadi jika perusahaan gagal membayar utangnya kepada seluruh investor, sedangkan risiko capital loss terjadi jika nilai obligasi saat dicairkan lebih rendah daripada ketika ditawarkan.

Tingkat risiko gagal bayar (default risk) ORI rendah karena dijamin Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN). Namun saat ini imbal hasil / kupon ORI kurang kompetitif dan hanya beda tipis dengan bunga deposito.

Jika membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau emiten tertentu (bukan pemerintah), kita harus cermat karena ada risiko gagal bayar. Untuk menghindari risiko ini, sebainya perhatikan rating obligasinya. Pilih obligasi yang rating-nya AAA (paling bagus), AA, dan A; jangan memilih yang lebih rendah dari BBB.

Sejumlah kasus obligasi gagal bayar bisa menjadi pelajaran  bagi investor reksadana maupun manajer investasi (MI). Contoh gagal bayar antara lain obligasi:
1. PT Berlian Laju Tanker Tbk, menyatakan tidak mampu membayar kupon utang enam seri obligasinya pada bulan februari 2012
2.PT. Davomas Abadi Tbk tidak mampu membayar kupon obligasi 7 Maret 2012.
3. PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), emiten taksi express ini tidak mampu membayarkan kupon obligasi yang seharusnya dibayarkan pada 26 Maret 2018. Perseroan akhirnya menyelesaikan restrukturisasi utang obligasi yang ke dalam bentuk obligasi konversi.
4.Sunprima Nusantara Pembiyaan (SNP Finance), Pada 2018 kasus gagal bayar SNP Finance ramai kendati mulai tercium oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2017. Atas gagal bayar MTN (medium term notes, surat utang jangka menengah), perusahaan multifinance SNP Finance diketahui merugikan hingga sedikitnya 14 triliun rupiah.
5. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), posisi kas dan setara kas perusahaan per tanggal 26 juni 2018 belum memadai untuk membayar bunga obligasi dan sukuk yang jatuh tempo 19 Juli 2018.
6. Jababeka & CO, pasar obligasi mendapat sentimen negatif kabar potensi gagal bayar (default) atas notes atau obligasi anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA), Jababeka International BV di Amsterdam.

Sumber:
May, Ellen.2013.Smart Trader Rich Investor.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Pratama, Arie.2019."Nah Ini Dia Dereta Emiten Obligasi yang Gagal Bayar",
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190711115316-20-84159/nah-ini-dia-deretan-emiten-obligasi-yang-gagal-bayar, diakses pada 2 September 2019 Pukul 21:37

10 PRINSIP PENTING INVESTASI SAHAM ALA WARREN BUFFET

Siapa sih yang tidak kenal dengan Warren Buffet, ia adalah salah satu tokoh yang menjadi kaya raya lewat saham. Warren Buffet sangat menghargai proses. Di bawah ini ada 10 PRINSIP yang digunakan Warren Buffet selama berinvestasi saham. Prisnsip prinsip dibawah ini adalah strategi investasi jangka panjang, bukan untuk trading atau beli jual jangka pendek.

1. Beli bisnis, bukan beli saham

Saat kita membeli saham sebuah perusahaan, maka kita telah menjadi salah seorang pemilik perusahaan tersebut. Pola pikir inilah yang selalu ditekankan Buffet dalam setiap kegiatan investasinya. Pola pikir ini bertolak belakang dengan pola pikir trader. Seorang investor seharusnya melihat saham sebagai tanda bukti kepemilikan bisnis. Buffet juga tidak mengganggap dirinya sudah membeli saham, dia menanamkan pada dirinya bahwa dia sudah membeli bisinisnya.

Banyak investor spekulan yang memperlakukan saham seperti perjudian.   Ketika kita trading saham, kita melakukan beli dan jual saham. Namun ketika berinvestasi, cara pandang kita terhadap saham sebaiknya bukan sekedar membeli objek/saham, namun turut memiliki perusahaan tersebut untuk jangka panjang.

2. Beli bisnis yang mudah kita pahami

"Jangan berinvestasi pada bisnis yang anda tidak mengerti". Ini adalah nasihat Buffet yang sangat populer. Apa artinya? Artinya adalah, jangan membeli saham perusahaan yang memang kita tidak mengerti cara kerja perusahaan di sektor pertambangan atau industri jasa, atau teknologi, kita tidak perlu membelinya.

Untuk mempermudah, cobalah cari perusahaan yang berada di sekitar kita, yang dekat dengan kita. Misalnya, jika kita bekerja di bank, kita bisa membeli saham perusahaan perbankan. Atau jika kiya setiap hari menggunakan produk tertentu, seperti produk barang konsumsi atau makanan, kita bisa memilih perusahaan tersebut, misalnya PT Unilever Tbk. atau PT Indofood Tbk.

Prinsip ini menyelamatkan Warren Buffet dari gelombang bubble saham yang waktu itu terus melonjak dan kemudian merosot. Berinvestasilah di bisnis yang kita pahami dan sesuai dengan keahlian kita sehingga kemungkinan kita membuat keputusan yang salah akan semakin kecil kemungkinannya. Jika kita belum memahami perusahaan yang ada  dalam bidang/area keahlian kita, kita bisa membaca laporan keuangan perusahaan dan review sektoral dari analisis analisi.

3. Jangan tergiur saham murah

Harga dan nilai adalah hal yang berbeda. Jangan membeli sesuatu hanya karena harganya murah. Apa yang membedakan antara harga dengan nilai?

Harga adalah angka yang kita lihat dan transaksikan. Nilai adalah perbandingan antara harga saham dan kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba/

Nilai= Harga/ Laba bersih per Lembar Saham

Jadi, saham yang harganya murah bisa jadi nilainya mahal jika perusahaan tidak menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya, saham yang tampak mahal bisa jadi nilainya rendah karena perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi dan konsisten. Bagi Buffet, membeli saham sama seperti berbelanja barang di pasar. Saat ada barang bagus yang dijual murah, investor sebaiknya bisa mengambil keuntungan dari hal itu.

4. Beli saham untuk jangka panjang

Menurut Warren Buffet, salah satu cara terbaik untuk berinvestasi adalah membeli saham dengan tujuan menyimpannya untuk selamanya. Warren Buffet menyarankan untuk mencari bisnis yang menjual produk atau jasa yang:
  • Dibutuhkan atau dicari orang.
  • Sulit digantikan dengan produk jasa atau jasa yang lain
  • Tidak dibatasi regulasi pemerintah yang ketat
Dengan terpenuhinya 3 faktor di atas, perusahaan memiliki fleksibilitas atas harga produk dan jasanya. Hal ini dapat membuat perusahaan itu memiliki margin laba yang lebih tinggi. Berapa lama jangka waktu yang ideal untuk memegang saham ? Sebagian investor berpendapat 1 tahun adalah waktu yang pas untuk memanen keuntungan saham. Ada juga yang berpendapat 5 atau 10 tahun.

Bagi Buffet, jangka waktu yang ideal itu adalah "selama lamanya''. Semakin lama kita berinvestasi di saham yang tepat, maka keuntungan akan semakin baik.

5. Sabar

Investasi yang sukses memerluka waktu disiplin, dan juga kesabaran. Tidak peduli seberapa hebat talenta maupun usaha kita, supaya pohon menghasilkan bungan dan akhirnya berbuah matang, yang diperlukan hanyalah waktu. 

Sabar. Karena kesabaran akan membawa kita maju lebih jauh dibandingkan dengan hal yang dilakukan dengan terburu-buru.

6. Never lose money

Jangan lupa bahwa tujuan utama kita investasi adalah menghasilkan uang. Mungkin akan menjadi berat ketika kita berteman dengan para CEO perusahaan, namun ingat kita harus melakukan yang terbaik bagi diri kita sendiri. Hal ini bukan berarti menikam orang dari belakang, tetapi melindungi diri kita sendiri ketika hal itu harus dilakukan.

Rule No. 1 is NEVER LOSE MONEY
Rule No.2 is NEVER FORGET RULE NO. 1

7. Jangan berdiam diri dalam kapal yang bocor
Jika kita berada di sebuah kapal dan kapal itu akan tenggelam, apakah kita akan berdiam diri terus di situ? tentu saja tidak. Kita akan cepat cepat menyelamatkan diri dan berpindah ke kapal lain. Itulah analogi Buffet yang menjelaskan pasar saham. Saat kinerja saham yang kita pegang memburuk, segera batasi kerugian kita. Jangan menahan sebuah saham yang lemah hanya karena alasan emosional. Investor harus bisa membaca kapan momen yang tepat untuk melepasnya.

8. Jangan diversifikasi berlebihan
Pernahkah kita mendengar pepatah " jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang? ''Dengan membaginya ke dalam beberapa keranjang, maka ketika satu keranjang jatuh dan telur pecah, masih ada telur dalam keranjang lain.

Namun, mungkin kita pernah dengar pepatah yang satu ini: ''letakkan telur anda dalam satu keranjang dan jaga baik baik keranjang itu supaya telur tidak sampai pecah."

Apa artinya?

Meletakkan telur dalam beberapa keranjang, berarti kita sedang melakukan diversifikasi. Diversifikasi dilakukan dengan meletakkan uang pada beberapa jenis investasi; atau jika kita berinvestasi saham, kita bisa memilih beberapa saham di beberapa sektor.

Meletakkan telur dalam satu keranjang artinya strategi terkonsentrasi, yaitu kita meletakkan uang kita dalam satu atau dua investasi saja. Dalam investasi saham, hal ini terjadi ketika kita memilih satu atau dua saham saja, tetapi membelinya dalam jumlah besar.

Kedua strategi itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Strategi diversifikasi memiliki kelebihan, yaitu meminimalkan risiko investasi. Kekurangannya, diversifikasi yang terlalu luas akan membuat keuntungan kita menjadi semakin kecil dan tidak maksimal.

Strategi terkonsentrasi memiliki kelebihan, yaitu jika investasi kita menghasilkan keuntungan maka hasil keuntungannya akan lebih maksimal. Kekurangannya, risiko investasi menjadi lebih besar.
Jika kita adalah seorang investor professional dan sudah percaya diri, kita bisa memilih strategi investasi yang lebih terkonsentrasi, dengan catatan kita disiplin dalam melakukan pembatasan risiko. Jika kita adalah seorang pemula, sebaiknya kita melakukan diversifikasi, baik dalam pemilihan jenis investasi maupun jenis saham.

9. Kinerja yang konsisten
Perusahaan harus memiliki kinerja dan mampu mencetak laba secara konsisten. Mengapa? karena harga saham dan kemampuan perusahaan membagikan deviden sangat bergantung pada kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba secara konsisten.  Prinsip ini adalah prinsip yang sangat penting untuk jangka panjang, baik kita menginginkan capital gain maupun imbal hasil berupa deviden saham.

Perusahaan yang tidak mampu menghasilkan laba secara konsisten sama dengan perusahaan berpenyakit, apalagi jika ia mengalami kerugian selama beberapa tahun berturut-turut.

10. Manajemen
Berikut adalah 3 prinsip penting Warren Buffet dalam menilai kualitas manajemen perusahaan.
a. Rasional
Apakah manajemen perusahaan dapat bertindak secara rasional? Apakah manajemen bijak dalam menginvestasikan laba yang sudah diraih untuk pengembangan perusahaan? Apakah manajemen bijak dalam menajaga para investor  untuk tetap berinvestasi di perusahaannya?

Terkadang ada beberapa manajemen yang tidak mementingkan kepentingan investor, dan malah menggunakan laba untuk pengembangan atau belanja hal-hal yang kurang dibutuhkan.

b. Kejujuran
Ketika manajemen membuat kesalahan dan menyebabkan perusahaan merugi, apakah manajemen akan jujur  kepada para pemegang saham atau mereka menutupinya? Contoh lain, bagaimana perusahaan menyajikan laporan keuangannya? Ada perusahaan yang menghias laporan keuangannya dan bahkan menipu investor. Misalnya Enron, yang pada akhirnya terbongkar dan sangat merugikan semua pemegang saham.

c. Kemampuan manajemen dalam mengembangkan strategi bisnis
Sejauh mana manajemen perusahaan bisa menghasilkan peningkatan penjualan dan laba dengan cara mengembangkan bisnisnya secara kreatif? Apakah perusahaan senantiasa memiliki ide-ide baru yang bisa mendahului kompetitor sehingga ia menjadi leader / trend-setter? atau perusahaan justru menjadi trend follower yang meniru strategi bisnis pesaingnya ? Apakah perusahaan bisa menghasilkan hal-hal baru, strategi baru, produk baru, atau layanan baru?


Restricted Stock

Apa itu Restricted Stock?

Stock Restricted mengacu pada kepemilikan stock yang tidak terdaftar dalam perusahaan yang dikeluarkan untuk afiliasi perusahaan, seperti eksekutif dan direktur. Stock Restrikcted tidak dapat dipindahtangankan dan harus diperdagangkan sesuai dengan perarturan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) khusus. Pembatasan ini dimaksudkan untuk mencegah penjualan prematur yang mungkin berdampak buruk bagi perusahaan. Biasanya tersedia untuk dijual di bawah jadwal  vesting bertingkat yang berlangsung beberapa tahun. Stock Restricted juga disebut sebagai "Letter Stock" dan "Section 1244 Stock".

Bagaimana Restricted Stock Bekerja?

Stock Restricted menjadi populer di pertengahan tahun 2000 an sebagai perusahaan yang diharuskan membiayai hibah opsi sahamnya. Biasanya sering digunakan sebagai bentuk kompensasi karyawan, dalam hal ini, biasanya dapat dipindahtangankan, yaitu vest, atas kepuasan dalam kondisi tertentu, seperti kelanjutan pekerjaan untuk periode waktu tertentu atau sebagai tonggak pencapaian pengembangan tertentu, goals pendapatan per lembar (EPS), atau target finansial lainnya.

Orang dalam diberikan Restricted Stock setelah aktivitas merger dan akuisisi, aktivitas underwritting, dan kepemilikan afiliasi untuk mencegah penjualan prematur yang berdampak buruk bagi perusahaan. Seorang eksekutif mungkin harus kehilangan stock terbatas jika ia meninggalkan perusahaan, gagal memenuhi tujuan kinerja perusahaan atau pribadi, atau melanggar peraturan perdagangan SEC. Peraturan SEC yang mengatur perdagangan Restricted Stock diuraikan di bawah peraturan SEC 144, yang menjelaskan registrasi dan perdagangan publik Restricted Stock dan batas waktu penyimpanan dan volume.


Penting: Seoarang eksekutif yang meninggalkan perusahaan, gagal untuk memenuhi sasaran kinerja, atau bertabrakan dengan pembatasan perdagangan SEC yang harus kehilangan stock restricted mereka.

Saham ini mungkin dibatasi oleh ketentuan pemicu ganda. Yang artinya bahwa saham karyawan menjadi tidak dibatasi jika perusahaan diakuisisi oleh orang lain dan karyawan tersebut dipecat  dalam restrukrisasi.

Kata Kunci
  • Restricted Stock adalah bentuk kompensasi eksekutif  yang ditawarkan oleh perusahaan.
  • Mereka paling umum di perusahaan yang stabil atau mapan yang ingin memotivasi karyawannya dengan memberikan mereka Stock ekuitas.
  • Restricted Stock menggambarkan kepemilikan saham aktual tetapi dengan kondisi ketentuan pada waktu penjualannya.
  • Pembatasan ini dimaksudkan untuk mencegah penjualan prematur yang mungkin berdampak buruk bagi perusahaan, serta untuk memotivasi para manajer untuk menyelaraskan kepentingan mereka dengan masa depan perusahaan.

Saham Kelas Ganda

Apa itu Saham Kelas Ganda?
Sebuah saham kelas ganda adalah penerbitan berbagai macam atau jenis saham yang dikeluarkan oleh satu perusahaan. Struktur saham kelas ganda dapat terdiri dari saham kelas A dan kelas B sebagai contohnya. Saham dapat berbeda, berdasarkan pada  hak suara dan pembayaran deviden.

Ketika beberapa saham biasanya dikeluarkan: saham kelas satu ditawarkan kepada masyarakat umum, selama yang lain ditawarkan kepada pendiri perusahaan, eksekutif dan keluarga. Kelas yang ditawarkan kepada masyarakat umum memiliki batasan pemilihan hak suara atau tidak ada, selama kelas yang tersedia untuk pendiri dan eksekutif  memiliki lebih banyak kekuatan memilih dan seringkali memberikan kontrol yang lebih terhadap perusahaan.

Memahami Saham Kelas Ganda
Perusahaan-perusahaan terkenal, seperti Berkshire Hathaway dari Warren Buffet, memilik struktur saham kelas ganda, yang memberi pendiri, eksekutif, dan keluarga untuk mengendalikan kekuatan suara mayoritas dengan presentase yang relatif kecil dari total ekuitas. Struktur kelas ganda di Ford, misalnya memberi keluarga pendiri Ford kendali 40% dari kekuatan suara, padahal hanya memiliki sekitar 4% dari total ekuitas perusahaan. Contoh lainnya yang lebih ekstrem adalah CEO Echostar Communications Charlie Ergen memegang 5% saham perusahaan, namun mengendalikan 90% suara dengan saham kelas A nya yang kuat.

Mereka menjadi populer belakangan ini, struktur kelas ganda telah ada selama beberapa waktu dalam berbagai bentuk. New Yors Stock Exchange (NYSE) melarang struktur kelas ganda pada tahun1926 setelah protes atas penawaran publik perusahaan otomotif Dodge Brothers, yang terdiri saham non-voting untuk publik. Tetapi pertukaran itu kembali dipraktekan selama 1980-an membangunkan persiangan dengan pertukaran lain. setelah saham terdaftar, perusahaan tidak dapat membalikkan hak suara apa pun, yang dikaitkan dengan kelas baru, atau menerbitkan kelas saham dengan hak suara superior.

Belakangan ini, jumlah perusahaan yang memilih struktur kelas gandan selama listing telah berlipat ganda. Secara khusus, startup teknologi yang terdaftar di pasar publik menggunakan strategi ini untuk mempertahankan kontrol atas mereka. Pemdahulu Alphabet Inc. Google adalah ontoh paling terkenal dari tren ini. Banyak yang frustasi pada IPO Google ketika raksasa internet yang sekarang dengan kapitalisasi pasar di antara tiga puluh teratas di seluruh dunia, mengeluarkan saham kelas B kedua kepada para pendiri dengan 10 kali jumlah suara daripada saham kelas A biasa, dijual kepada publik.

Beberapa indeks saham telah berhenti termasuk perusahaan dengan struktur kelas ganda kedalam indeks mereka. S&P 500 dan FTSE Russell adalah contoh tren ini. Bursa saham di asia telah bergerak untuk mengambil keuntungan dan melonggarkan peraturan mereka mengenai daftar perusahaan. Bursa saham Hong kong, dimana sudah memulai memperbolehkan struktur  saham kelas ganda, dan Bursa Saham Singapore adalah salah satu contoh bursa Asian yang bersaing dengan rekan rekan barat untuk perusahaan-perusahaan dengan struktur saham seperti itu.

Kontrovesri Struktur Saham Kelas Ganda
Persaingan struktur kelas ganda saat ini sedang kontroversial. Pendukung mereka memperdebatkan bahwa struktur memungkinkan pendiri untuk menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan menempatkan kepentingan jangka panjang di atas hasil keuangan jangka pendek. Hal ini juga membantu pendiri mempertahankan kendali atas perusahaan keran pengambil alihan potensial dapat dihindarkan melalui saham Voting supermajority mereka. Di sisi lain, para penentang berpendapat bahawa struktur tersebut memungkinkan kelompok kecil pemegang saham istimewa untuk mempertahankan kontrol, sementara pemegang saham yang lain (dengan sedikit kekuatan voting) memberikan mayoritas modal. Akibatnya, ada distribusi resiko yang tidak merata. Pendiri dapat mengakses moda; dari pasar modal dengan risiko ekonomi minimal. Pemegang saham memeiliki sebagian besar resiko yang berhubungan dengan strategi.  Penelitian akademis telah membuktikan bahwa kelas saham yang kuat untuk orang dalam sebenarnya dapat menghambat kinerja jangka panjang. kategori ketiga dari struktur kelas ganda dapat dibatasi dengan menempatkan batasan terikat waktu pada struktur seperti itu dan memungkinkan pemegang saham untuk mengakumulasi minat memilih dari waktu ke waktu.

Contoh Struktur Kelas Ganda
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak perusahaan induk Alphabet google adalah contoh perusahaan terkenal perusahaan dengan struktur kelas ganda. Ketika terdaftar tahun 2004, raksasa pencarian meluncurkan tiga kelas saham dalam penawarannya.  Saham Kelas A sudah dipesan untuk inestor reguler dan memiliki satu voting per lembar sahamnya. Saham kelas B sudah dipesan untuk pendiri dan eksekutif dan memiliki 10 kali lebih banyak voting daripada kelas lainnya.Akhirnya, saham kelas C untuk pegawai dan saham kelas A dan tidak memiliki hak suara. Contoh perusahaan lainnya dengan struktur kelas ganda yaitu Facebook, Zynga, Groupon, dan Alibaba.

Prospectus

Prospektus adalah sebuah dokumen formal yang diharuskan dan diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa yang memberikan perincian secara detail tentang investasi yang ditawarkan untuk dijual ke publik. Sebuah prospektus diajukan  untuk penawaran saham, obligasi, dan reksa dana. Prospektus sangat membantu untuk para investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Bagaimana Cara Kerja Sebuah Prospektus?

Sebuah perusahaan yang ingin menawarkan sahamnya atau obligasi untuk dijual kepada publik mengharuskan mengajukan file prospektus sebagai bagian dari sebuah proses registrasi dengan SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa). Perusahaan harus mengajukan prospektus awal dan final. Namun SEC memiliki pedoman khusus tentang apa yang tercantum dalam prospektus untuk berbagai sekuritas.

Prospektus pendahuluan adalah dokumen penawaran pertama yang disediakan oleh security issuer dan termasuk yang didalamnya mencangkup perincian bisnis dan transaksi dari perusahaan tersebut. Namun, prospektus awal tidak mengandung jumlah saham yang akan dikeluarkan atau informasi harga. Biasanya, prospektus pendahuluan digunakan untuk mengukur minta di pasar atas keamanan yang diusulkan.

Prospektus akhir berisi rincian lengkap penawaran investasi kepada publik.  Prospektus final  berisi informasi latar belakang yang telah difinalisasi serta jumlah saham atau sertifikat yang akan dikeluarkan dan harga penawaran.

Sebuah prospektus berisi  beberapa informasi sebagaimana dibawah ini:

  • Ringkasan singkat latarbelakang perusahaan dan informasi keuangan
  • Nama sebuah perusahaan yang menerbitkan saham
  • Jumlah saham
  • Jenis dari sekuritas yang ditawarkan
  • Apakah penawaran bersifat publik atau pribadi?
  • Nama bank atau perusahaan keuangan yang melakukan penjaminan emisi
Tipe-tipe sebuah prospektus : Reksa Dana

Pada kasus reksa dana, sebuah prospektus keuangan berisi secara detail atau jelas pada objektivitas, strategi investasi, resiko, performance, kebijakan distribusi, biaya, beban, dan manajemen keuangan. Karena biaya yang dibebankan oleh reksa dana mengambil keuntungan  dari keuntungan investor, biaya sudah tercantum dalam tabel di dekat  awal prospektus.

Termasuk biaya pembelian, penjualan, dan perpindahan antaran reksa dana. Formatnya menyederhanakan membadingkan biaya yang bervariasi di berbagai reksa dana. Biasanya,dana dengan biaya tertinggi membebankan biaya lebih dari 1,5 persen, sedangkan  dana berbiaya rendah
 membebankan 1 persen atau kurang.

Contoh Prospektus 

PNC Financial mengajukan prospektus ke SEC pada 2019 untuk meminta penerbitan utang baru. Notes senior yang ditawarkan kepada publik adalah obligasi atau wesel bayar untuk membayar hasil tertentu pada saat jatuh tempo.

Untuk ulasan, wesel senior adalah sekuritas utang, atau obligasi, yang diutamakan dari wesel tanpa jaminan lainnya jika terjadi kebangkurutan. Notes senior harus dibayar terlebih dahulu jika aset tersedia jika  terjadi likuidasi perusahaan. Catatan senior membayar tingkat bunga kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi tanpa jaminan baru karena utang yang sudah lama memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan risiko gagal bayar yang lebih rendah.

Di bawah ini adalah sebagian dari prospektus dari daftar isi, yang menyediakan informasi dasar tentang penawaran. Kita dapat melihat informasi berikut yang tercantum:
  • Efek yang ditawarkan, yaitu nota yang sudah lama yang membayar 3,5%
  • Tanggal jatuh tempo wesel, yaitu 23 Januari 2024
  • Tanggal penerbitan yang belum ditentukan
  • Bagaimana bunga akan dibayarkan dan denominasi akan diterbitkan penggunaan hasil atau bagaimana uang yang dihimpun akan dibelanjakan yang mungkin termasuk operasi pembiayaan, membayar utang, atau membeli kembali saham.


Pertimbangan Spesial dan Resiko Pada Prospektus

alasan lain dikeluarkannya  prospektus yang diterbitkan adalah untuk memberikan informasi kepada investor tentang  resiko yang terkait jika kita berinvestasi di sekuritas atau dana. Meskipun sebuah perusahaan bisa saja menaikkan modalnya melalui saham atau obligasi, seorang investor harus mempelajari keuangan perusahaan untuk memastikan perusahaan layak secara financial untuk memenuhi komitmennya.

Resiko biasanya diungkapkan diawal prospektus dan di jelaskan secara rinci nantinya. Usia perusahaan, pengalaman manajemen, keterlibatan manajemen  pada sebuah bisnis, dan kapitalisasi penertbitan saham juga dijelaskan. Informasi prospektus juga melindungi perusahaan penerbit terhadap klaim bahwa informasi terkait tidak sepenuhnya diungkapkan.

Metode Harga Pokok Proses Produk Hilang Awal dan Hilang Akhir Proses

Produk Hilang Awal Proses

ABCD Manufacturing memproduksi produknya hanya melalui satu departemen produksi. Manajemen menerapkan metode harga pokok proses untuk menyusun laporan produksi. Berikut adalah informasi biaya yang berkenan dengan produksi untuk bulan januari 2010, yang merupakan bulan pertama operasi perusahaan

  1. Pembelian Bahan Baku 1.000 unit @ Rp 1.250
  2. Biaya tenaga kerja Rp 720.000
  3. BOP Rp 900.000
Kemudian stock opname pada akhir bulan menghasilkan informasi sbb:
  1. Barang jadi 600 unit
  2. Bahan Baku 100 unit
  3. Barang dalam proses 360 unit, dengan tingkat penyelesaian:
  4. -Bahan Baku 90%
  5. -Biaya Konversi 75%
Susunlah laporan biaya produksinya, asumsikan bahwa ada 40 unit yang hilang diawal proses produksi

Jawab:
Biaya BB (1.000-100) @Rp 1250 = Rp 1.125.000
Perhitungan Equivalen Unit :
Produk Jadi                  600 unit
Hilang di awal proses    40 unit
BDP- akhir                   360 unit
                                    1000 unit


  • Bahan Baku 600+ (360*90%) = 924
  • Biaya Konvrsi 600+ (360*75%) = 870
Hilang di awal proses belum mengkonsumsi sumber daya produksi.

ABCD Manufacturing
Laporan Biaya Produksi
Untuk periode yang berakhir 31 Januari 2010

Data Produksi (dlm unit):
Barang dalam proses-awal                    -
Ditambahkan kedalam proses              1000
Dikurangi hilang diawal proses             (40)
Masuk ke dalam proses                         960


Produk selesai                                        600
Barang dalam proses akhir                     360
keluar proses                                           960 

Akumulasi Biaya Produksi

                                                     Total Biaya            U.E              Rp/U
Biaya bahan baku                       1.125.000                924               1218
Biaya Tenaga Kerja                       720.000                870                 828
Biaya Overhead Pabrik                  900.000               870                1034
Total Biaya Produksi                  2.745.000                                      3080

Alokasi Biaya Produksi:
Alokasi untuk BDP-Akhir
BBB 400x Rp. 1218 x 90%             438480
BTK 400x Rp 828 x 75%                248400
BOP 400 x Rp 1034x 75%              310200
Sub total BDP- Akhir                      997080

Alokasi untuk barang jadi:
600x Rp 3080                                1.848.000
Total Alokasi Biaya                       2.845.080

PRODUK HILANG DI AKHIR PROSES

soal sama dengan diatas.
Perhitungan unit equivalen:
Bahan Baku : 600+ (360* 90%)+ 40      = 964
Biaya Konversi: 600 + (360*75%) +40  = 910
Hilang akhir proses produk telah dinikmati sumber daya produksi


ABCD Manufacturing
Laporan Biaya Produksi
Untuk periode yang berakhir 31 Januari 2010

Data Produksi (dlm unit):
Barang dalam proses-awal                    -
Ditambahkan kedalam proses              1000
Masuk ke dalam proses                       1000

Produk selesai                                        600
Barang dalam proses akhir                     360
Ditambah : Hilang diakhir proses             40
keluar proses                                          1000

Akumulasi Biaya Produksi

                                                     Total Biaya            U.E              Rp/U
Biaya bahan baku                       1.125.000                964              1167
Biaya Tenaga Kerja                       720.000                910              791
Biaya Overhead Pabrik                  900.000               910               989
Total Biaya Produksi                  2.745.000                                    2947

Alokasi Biaya Produksi:
Alokasi untuk BDP-Akhir
BBB 360x Rp. 1167x 90%             378108
BTK 360x Rp 791 x 75%               213570
BOP 360 x Rp 989x 75%               267030
Sub total BDP- Akhir                                   858708

Alokasi untuk barang jadi:
600x Rp 2947                                        1.848.000
Penyesuaian nilai krn unit yg hilang    
40x Rp 2947                                             117880
Sub barang total barang jadi                         1886080
Total Alokasi Biaya                                       2.744.788

HOT COFFEE: Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Metho...

HOT COFFEE: Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Metho...: Penyusutan metode garis lurus adalah salah satu metode yang tesi yang sama dari rmasuk paling banyak diaplikasikan oleh perusahaan per...

HOT COFFEE: Akuntansi Biaya 1

HOT COFFEE: Akuntansi Biaya 1: Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, pe...

HOT COFFEE: Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Proses

HOT COFFEE: Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Proses: Metode Harga Pokok Proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departement produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang...

Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok Proses

Metode Harga Pokok Proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departement produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa.

Karakter Produksi Sebagai berikut:

  1. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
  2. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
  3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Perbedaan Harga Pokok Proses Dengan Pesanan






Soal dan Penyelesaian

1. Produk Diolah Melalui Satu Departemen Produksi
PT Elecom Telecomm (perusahaan yang memproduksi komponen smartphone) mengolah produknya secara masal melalui satu departemen. Adapun biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2013 adalah sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku         162.500.000
Biaya Bahan Penolong  100.000.000
Biaya Tenaga Kerja       185.000.000
Biaya Overhead Pabrik  200.000.000
Total                                647.500.000

Jumlah produk yang dihasilkan adalah:
- Barang jadi sebanyak 4.500 kg
- Barang dalam proses sebanyak 500 kg (100% BBB dan BBP, 80% BTK,60% BOP)

Diminta
- Buatlah Harga Pokok Per Satuan
- Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses
- Buatlah Jurnal Pencatatan Biaya Produksi yang diperlukan

Jawab:

A. Mencari Unit Equivalen
Unit Equivalen = Barang Jadi + (100%*BDP)

-BBB dan BBP = 4500 + (100%*500)
                          =  5000
-BTK                 =  4500+(80%*500)
                          =  4900
-BOP                 = 4500+(60%*500)
                          = 4800

untuk mencari harga per satuannya agar lebih mudah kita gunakan tabel berikut:

Biaya per satuan = Jumlah Biaya : Unit Equivalen

Unsur Biaya
Jumlah Biaya
Unit Equivalen
Biaya per satuan
BBB
162000000
5000
32500
BBP
100.000.000
5000
20000
BTK
185.000.000
4900
37755
BOP
200.000.000
4800
41667
Total
647500000

131922
B. Menghitung HP Produk Jadi = Produk Jadi * Total Biaya per Satuan
                          HP Produk dlm Proses = (Unit equivalen - Barang Jadi) * Total  Biaya Per                                                                                satuan

Harga Perolehan Produk Jadi (4.500* 131.922)                                             593.649.000
HP Produk Dalam Proses
- BBB (5000-4500)                  16.250.000
- BBP  (5000-4500)                  10.000.000
-BTK   (4900-4500)                  15.102.000
-BOP   (4800-4500)                   12.500.000
53.852.100
647.501.100
Total HP Produk Jadi dan Produk dalam Proses harus balance, kalau selisih sedikit tidak apa karena adanya pembulatan pada pecahan desimal;

C. Jurnal

-Jurnal Pemakaian Bahan Baku

BDP-BBB                                      162.500.000
      Persediaan Bahan Baku                       162.500.000

- Jurnal Pemakaian Bahan Penolong

BDP-BBP                                         100.000.000
          Persediaan Bahan Penolong              100.000.000

- Jurnal Penggajian

BOP-BTK                                           185.000.000
           Cash                                                 185.000.000

-Jurnal Mencatat BOP

BDP-BOP                                             200.000.000
      Macam-macam biaya                            200.000.000

- Jurnal Mencatat Harga Produk Jadi

Persediaan Produk Jadi                          593.649.000
        BDP-BBB                                              146.250.000
        BDP- BBP                                                90.000.000
        BDP-BTK                                                169.897.000
        BDP-BOP                                                 187.501.500

- Jurnal Mencatat Harga Produk Dalam Proses

Persediaan Produk Dlm Proses                   53.852.100
          BDP-BBB                                               16.250.000
          BDP-BBP                                                10.000.000
          BDP-BTK                                                15.102.000
          BDP-BOP                                                 12.500.000

DANA DARURAT (EMERGENCY FUND)

Sebenarnya seberapa pentingkah sebuah dana darurat? well, menurut saya dana darurat sangat lah penting. Bagaimana jika terdapat expense yang...